Surat An-Nisa Ayat 32 tentang Larangan Iri Hati atas Nikmat Orang Lain

Surat An-Nisa Ayat 32 tentang Larangan Iri Hati atas Nikmat Orang Lain

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 22 Feb 2023 10:00 WIB
al-quran hikmah
Surat An-Nisa Ayat 32. Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT melarang para hamba untuk iri atas anugerah yang dilimpahkan kepada orang lain, lantaran tiap manusia telah diatur masing-masing nikmatnya sesuai apa yang mereka usahakan. Larangan ini tepatnya tercantum dalam Surat An-Nisa ayat 32.


Surat An-Nisa ayat 32: Arab, Latin, dan Arti

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Latin: Wa lā tatamannau mā faḍḍalallāhu bihī ba'ḍakum 'alā ba'ḍ(in), lir-rijāli naṣībum mimmaktasabū, wa lin-nisā'i naṣībum mimmaktasabn(a), was'alullāha min faḍlih(ī), innallāha kāna bikulli syai'in 'alīmā(n).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya:" Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu."


Asbabun Nuzul Surat An-Nisa ayat 32

Mengutip Tafsir Al-Mishbah Jilid 2 oleh M. Quraish Shihab, dikatakan bahwa turunnya ayat ini dihubungkan dengan ucapan yang pernah dikemukakan oleh salah satu istri Rasul SAW, yakni Ummu Salamah.

ADVERTISEMENT


Seorang Mujahid meriwayatkan, ia berkata bahwa Ummu Salamah menuturkan: "Wahai Rasulullah! Kaum laki-laki dapat ikut serta berperang, sedangkan kami tidak diikutsertakan berperang dan hanya mendapat setengah bagian warisan. Maka Allah SWT menurunkan wahyu, "Janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain." (HR Tirmidzi)


Surat An-Nisa ayat 32: Janganlah Iri Hati


Masih dari Tafsir Al-Mishbah Jilid 2, jika yang melatarbelakangi turunnya Surat An-Nisa ayat 32 di atas berkenaan dengan perkataan istri Nabi SAW, Ibnu Asyur berpandangan: "Ayat ini seakan menyatakan; 'setiap jenis kelamin, atau bahkan setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, memperoleh anugerah Allah SWT dalam kehidupan dunia ini sebagai imbalan usahanya, dan atau atas dasar hak-haknya (seperti warisan).'

"Karena itu, bila seseorang mengharapkan sesuatu tanpa usaha atau tanpa hak, maka merupakan sesuatu yang tidak adil. Dengan demikian, pada tempatnyalah harapan dan angan-angan itu dilarang." Jelas Ibnu Asyur.


M. Quraish Shihab turut menerangkan bahwa masing-masing hamba memperoleh ganjaran atau nikmat berdasarkan amal yang mereka perbuat, baik laki-laki maupun perempuan.


Seperti kaum pria telah Allah SWT tetapkan untuk melakukan pekerjaan, misalnya disyariatkan berjihad. Demikian wanita diperintah dengan tugas-tugas lain yang juga mulia.


Keduanya tak perlu dengki atas amal yang dilaksanakan satu sama lain, karena balasan Allah SWT tak sebatas pada amalan tertentu saja. Banyak perbuatan yang dapat membuahkan pahala yang begitu besar. Contoh saja menunaikan ibadah haji yang lebih dianjurkan bagi perempuan dari pada jihad.

Juga perihal warisan, wanita janganlah iri kepada kaum pria yang memperoleh bagiannya dua kali lipat. Sebab pendapatan perempuan bukan hanya bersumber dari warisan, tetapi dari suaminya pula. Di mana mereka diberi mahar dan dicukupkan kebutuhannya oleh para suami.

Demikian Surat An-Nisa ayat 32 ini menempatkan keadilan bagi kaum lelaki dan perempuan, yang masing-masing dari mereka memiliki keistimewaan dan hak sesuai dengan apa yang diusahakan.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads