Dipimpin KH Masduqi, Kiai Sepuh NU Gelar Tahlil & Istighotsah di Makam Pendiri NU

Dipimpin KH Masduqi, Kiai Sepuh NU Gelar Tahlil & Istighotsah di Makam Pendiri NU

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Jumat, 17 Feb 2023 02:00 WIB
Tasyakuran 1 Abad NU di Tebu Ireng
Istighotsah di Makam Pendiri NU (Foto: Dokumentasi PBNU)
Jombang -

Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama yang datang dari berbagai daerah di Indonesia pada Kamis malam tadi menggelar tahlil dan istighotsah di area makam Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Acara ini digelar sebagai bentuk tasyakuran atas usia Nahdlatul Ulama yang kini sudah memasuki abad kedua.

Ketua PBNU Alissa Qotrunnada Munawaroh mengatakan ada sekitar 400 peserta, termasuk para kiai sepuh, yang merupakan jajaran mustasyar dan syuriyah PBNU dan PWNU se-Pulau Jawa hadir dalam acara ini. Mereka antara lain KH Nurul Huda Djazuli, KH Anwar Manshur, KH Anwar Iskandar, KH Ali Akbar Marbun, KH Cholil As'ad Syamsul Arifin, KH Abdullah Ubab Maimoen, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan segenap pengurus harian PBNU juga tampak hadir. Terlihat juga Menteri Agama RI yang juga Ketua Umum GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas serta Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas.

Di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng terdapat makam pendiri NU, Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari. Di sini juga dimakamkan KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga Presiden ke-4 RI, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dan beberapa masyayikh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengasuh Pondok Pesantren Raudatu Tahfidzil Qur'an, Perak, Jombang, KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafidz memimpin jalannya Istighotsah dimulai dengan pembacaan surat Yasin kemudian dilanjutkan pembacaan tahlil. Sementara pembacaan doa dipimpin oleh tiga kiai, di antaranya KH Masduki Abdurrahman dan KH Nurul Huda Djazuli. Acara kemudian dilanjutkan dengan Tasyakuran 1 Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh NU yang dipusatkan di halaman Pondok Pesantren Tebuireng.

Menurut Alissa acara ini sebagai malam spiritualitas yang dihadiri para kiai yang mayoritas dari jajaran mustasyar dan syuriyah dari pusat dan se-Pulau Jawa. "Sebagaimana kita tahu. Nahdlatul Ulama adalah Kebangkitan para Ulama. Jadi, acara ini adalah momentum kita mendengarkan dawuh-dawuh beliau para kiai untuk menatap NU di abad kedua ini," kata Alisa kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Sehingga kemudian selain kirim doa untuk para pendiri dan sesepuh NU, agenda Tasyakuran 1 Abad NU kali ini juga mendengarkan penyampaian harapan para kiai sepuh terhadap langkah NU di abad kedua ini. Di antara kiai yang menyampaikan harapan tersebut adalah KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) yang memberikan pidato secara daring, KH Nurul Huda Djazuli, dan Habib Zein Bin Hasan Baharun. Pada sesi ini dipandu oleh KH Anwar Iskandar.




(erd/erd)

Hide Ads