Isra Mi'raj adalah salah satu hari besar keagamaan yang diperingati di Indonesia. Beberapa hari besar keagamaan di Indonesia biasanya dibarengi dengan tambahan libur berupa cuti bersama. Apakah ada cuti bersama Isra Mi'raj 2023?
Informasi tersebut termuat dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023. SKB ini diteken oleh MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Berdasarkan keputusan tersebut, peringatan Isra Mi'raj 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional yang jatuh pada 18 Februari 2023 mendatang. Namun, hari libur tersebut tidak diikuti dengan tambahan cuti bersama sejak SKB diteken pada 11 Oktober 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lengkap terkait daftar hari libur nasional dan cuti bersama sepanjang tahun 2023, termasuk libur Isra Miraj 2023 tanggal 18 Februari 2023, simak informasi daftar tanggal merah tahun 2023 berikut.
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023
- Tanggal 1 Januari 2023 (Minggu): Tahun Baru Masehi
- Tanggal 23 Januari 2023 (Senin): Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
- Tanggal 22 Januari 2023 (Minggu): Cuti Bersama Tahun Baru Imlek
- Tanggal 18 Februari 2023 (Sabtu): Isra Mi'raj 1444 Hijriah
- Tanggal 22 Maret 2023 (Rabu): Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
- Tanggal 23 Maret 2023 (Kamis): Cuti Bersama Hari Raya Nyepi
- Tanggal 7 April 2023 (Jumat): Wafatnya Isa Almasih
- Tanggal 22-23 April 2023 (Sabtu-Minggu): Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Tanggal 21, 24, 25 dan 26 April 2023 (Jumat, Senin, Selasa dan Rabu): Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
- Tanggal 1 Mei 2023 (Senin): Hari Buruh
- Tanggal 18 Mei 2023 (Kamis): Kenaikan Isa Almasih
- Tanggal 1 Juni 2023 (Kamis): Hari Lahir Pancasila
- Tanggal 4 Juni 2023 (Sabtu): Hari Waisak
- Tanggal 2 Juni 2023 (Jumat): Cuti Bersama Hari Raya Waisak
- Tanggal 29 Juni 2023 (Kamis): Idul Adha
- Tanggal 19 Juli 2023 (Rabu): Tahun Baru Islam
- Tanggal 17 Agustus 2023 (Kamis): Hari Kemerdekaan RI
- Tanggal 28 September 2023 (Rabu): Maulid Nabi Muhammad SAW
- Tanggal 25 Desember 2023 (Senin): Hari Natal
- Tanggal 26 Desember 2023 (Selasa): Cuti Bersama Hari Raya Natal
Peringatan Isra Mi'raj dalam Islam
Peristiwa Isra Mi'raj adalah peristiwa perjalanan malam dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama dengan Malaikat Jibril. Peristiwa ini termasuk sebagai salah satu mukjizat Rasulullah SAW yang dikaruniakan kepadanya lantaran menjadi sebuah kemustahilan dilakukan oleh manusia saat ini.
Kata Isra menjelaskan perjalanan yang menembus ruang sehingga Rasulullah bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Sementara perjalanan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha.
Perjalanan inilah saat Rasulullah SAW menerima syariat kewajiban salat lima waktu dalam sehari dan didampingi oleh Malaikat Jibril untuk menghadap Allah SWT. Isra Mi'raj terjadi pada tahun kesepuluh kenabiannya, tepatnya sebelum beliau hijrah ke Kota Madinah.
"Isra Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis buku di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Bukti Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj diabadikan dalam sejumlah ayat Al Quran maupun hadits. Sebagaimana disinggung dalam surah Al Isra' ayat 1,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Perjalanan Rasulullah SAW menghadap Allah SWT tersebut harus melalui langit yang terdiri dari tujuh lapis. Di tiap lapisan langit inilah, Malaikat Jibril memperkenalkan Rasulullah SAW pada para nabi yang ada di sana.
Setelah menghadap Allah SWT dan menerima syariat salat wajib, Rasulullah SAW kemudian turun kembali dan sampai ke langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa AS kemudian bertanya tentang jumlah waktu salat yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau pun menjawab, lima puluh waktu dalam sehari semalam yang dibalas lagi oleh Nabi Musa AS:
"Sungguh umatmu tak akan sanggup melaksanakan lima puluh kali salat dalam sehari. Dan aku -demi Allah-, telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelummu, aku telah berusaha keras membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu,"
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW pun kembali memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keringanan dalam salat. Setelah mendapat keringanan 10 kali salat dalam sehari, Rasulullah SAW kembali lagi dan bertemu dengan Nabi Musa AS.
Lagi-lagi, Nabi Musa menyarankan keringanan pada Rasulullah SAW. Hal itu pun kembali dituruti Rasulullah SAW dan salat wajib dalam sehari berkurang menjadi 5 waktu. Untuk itulah, peristiwa Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting yang patut diperingati tiap tahunnya bagi umat Islam.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis