Jumlah Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab, Benarkah 70 Ribu?

Jumlah Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab, Benarkah 70 Ribu?

Kristina - detikHikmah
Selasa, 14 Feb 2023 06:01 WIB
Stairs in sky With Light
Ilustrasi orang yang masuk surga tanpa hisab. Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani
Jakarta -

Ada sejumlah riwayat yang menerangkan tentang golongan yang masuk surga tanpa hisab. Termasuk di antaranya umat Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut dijelaskan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir dengan bersandar pada riwayat Imam Bukhari. Disebutkan, umat Nabi Muhammad SAW yang masuk surga tanpa hisab berjumlah 70 ribu.

Dari Imran bin Maisarah dari Ibnu Fadhal, dari Hushain, dari Usain bin Zaid, dari Hasyim, dari Hushain yang menuturkan dari Sa'id bin Jubair bahwa Ibnu Abbas bercerita tentang Rasulullah SAW yang bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umat-umat diperlihatkan kepadaku lalu seorang Nabi melintas bersama umatnya, nabi lainnya melewat bersama beberapa orang, nabi lainnya melewat bersama sepuluh orang, nabi lainnya melewat bersama lima orang, dan seorang nabi melewat bersama satu orang.

Selanjutnya, aku melihat ternyata ada kerumunan orang banyak, aku bertanya, 'Wahai Jibril, apakah mereka umatku?' (Jibril menjawab), 'Bukan, tetapi lihatlah ke ufuk.'

ADVERTISEMENT

Aku pun melihat ke ufuk, ternyata ada kerumunan orang banyak. Jibril berkata, 'Mereka itu umatmu. Jumlah mereka 70.000 yang pertama kali tidak dihisab dan diazab.'

Aku bertanya, 'Mengapa?' Jibril menjawab, 'Mereka tidak berobat dengan besi panas, tidak meminta diruqyah, tidak meramal dengan burung, dan mereka bertawakal kepada Tuhannya.'

Tiba-tiba Ukasyah bin Mihshan berdiri sambil berkata, 'Mohonkan kepada Allah agar aku menjadi bagian dari mereka.' Rasulullah SAW berdoa, 'Ya Allah, jadikanlah Ukasyah bagian dari mereka.' Selanjutnya, seseorang berdiri sambil berkata, 'Mohonkanlah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka.' Nabi SAW bersabda, "Ukasyah telah mendahuluimu.'" (HR Bukhari dan At-Tirmidzi)

Imam Muslim turut meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi yang lebih panjang dari Sa'id bin Manshur dari Hasyim.

Dalam riwayat lain disebutkan, 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab ini masih akan bertambah. Rasulullah SAW bersabda,

لَيدْخُلَنَّ الجنةَ من أُمتِي سَبعونَ ألفًا ، لا حِسابَ عليهم و لا عذابَ ، مع كلِّ ألْفٍ سَبعونَ ألفًا

Artinya: "Sesungguhnya, pada hari kiamat, Allah akan memberiku kesempatan masuk surga tanpa hisab atas umatku sebanyak 70 ribu (dalam satu riwayat 700 ribu). Setiap orang (dalam riwayat lain seribu orang) membawa 70 ribu yang lain." (HR Ahmad)

Kemudian, dalam riwayat yang berasal dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Aku memohon kepada Tuhanku 'Azza wa Jalla lalu Dia menjanjikan kepadaku akan memasukkan 70.000 dari umatku (ke surga) dalam rupa bulan pada malam purnama. Aku meminta tambahan dan Dia menambahkannya untukku dari setiap seribu sebanyak 70.000 orang. Aku berkata, 'Wahai Tuhanku, bagaimana jika umatku kaum Muhajirin tidak memenuhinya?' Allah berfirman, 'Kalau begitu, Aku akan melengkapkan untukmu dari kalangan Arab Badui.'" (HR Ahmad)

Siapa Umat Nabi yang Masuk Surga Tanpa Hisab?

Imam an-Nawawi menerangkan dalam Kitab Riyadhus Shalihin, setelah menyampaikan kabar mengenai umatnya yang masuk surga tanpa hisab, Rasulullah SAW bangkit dan langsung memasuki kediamannya. Orang-orang membicarakan siapa yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksaan.

Kata Imam an-Nawawi, sebagian dari mereka berkata, "Mungkin mereka adalah orang-orang yang selalu bersama Rasulullah."

Ada juga yang mengatakan, "Mungkin mereka orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak pernah mempersekutukan Allah."

Mereka mengemukakan pendapat masing-masing. Begitu keluar, Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang baru saja kalian bicarakan?" Setelah menerima penjelasan, Rasulullah SAW bersabda, "Mereka orang-orang yang tidak pernah meruqyah, tidak meminta diruqyah, tidak meramal hal-hal buruk, dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal."

Keterangan tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Pengobatan dan Imam Muslim dalam Kitab Iman.

Dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi yang disyarah Musthafa Dib al-Bugha dkk dijelaskan, maksud bertawakal dalam hadits orang yang masuk surga tanpa hisab tersebut adalah bersandar kepada Allah SWT untuk mencapai keinginan dengan disertai ikhtiar. Sikap tawakal ini memiliki keutamaan yakni mendapatkan balasan yang baik di sisi Allah SWT.

"Keutamaan tawakal kepada Allah dan bersandar kepada-Nya semata dalam menghindari keburukan atau mengupayakan manfaat. Allah SWT telah menyiapkan balasan dan pahala bagi orang-orang yang bertawakal," jelas penulis kitab tersebut seperti diterjemahkan Misbah.

Wallahu a'lam.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads