Puasa adalah rukun Islam yang ketiga. Dalam pengertiannya, puasa ialah menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami-istri dan lain sebagainya yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari hingga terbenamnya matahari. Firman Allah SWT tentang dalil hukum puasa terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir pada buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah oleh Akhyar As-Shiddiq Muhsin, Lc. Dan Dahlan Harnawisastra, Lc, terdapat rukun puasa yang terdiri dari beberapa hal, yakni:
1. Menahan Diri dari Segala Sesuatu yang Membatalkan Puasa
Menahan diri untuk tidak membatalkan puasa sebelum waktu berbuka termasuk dalam rukun Islam. Sebagaimana yang tertulis dalam surah Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi sebagai berikut:
"... makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid..." (QS. Al-Baqarah: 187)
2. Berniat pada Malam Hari atau Sebelum Fajar
Niat merupakan salah satu rukun dari setiap ibadah, baik wajib maupun sunah. Pelaksanaan niat ada ketika mengawali ibadah-ibadah.
3. Mengawali Berbuka Puasa dengan Kurma
Menurut tuntunan Islam, makan yang paling baik pahalanya adalah makan yang diniatkan agar mampu melaksanakan ibadah. Tentunya, makan yang dimaksud adalah makan yang tidak berlebihan dan menyerdehanakan makan ketika berbuka puasa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-A'raf ayat 31 sebagai berikut:
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya:
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
4. Memperbanyak Amal Kebaikan
Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak amal kebaikan selama menjalankan puasa. Amal kebaikan yang dimaksud misalnya adalah melaksanakan sholat lima waktu berjamaah, mengeluarkan sebagian harta benda kepada orang yang berhak menerimanya, dan memperbanyak sholat sunah, membaca dan membaca kitab Al-Qur'an.
5. Membaca Doa ketika Berbuka Puasa
Imam Abu Daud meriwayatkan hadis dari Ibnu Umar ra yang berkata bahwa apabila Nabi SAW berbuka puasa, beliau mengucapkan, "Telah hilang dahaga, urat-urat pun menjadi basah dan pahala pun pasti, Insya Allah."
Macam-Macam Puasa
Melansir pada buku Fiqih Ibadah, berikut ini adalah macam-macam ibadah puasa:
Puasa Wajib
Wajib ialah suatu hal yang harus dilakukan oleh seseorang yang sudah baligh. Apabila kewajiban tersebut ditinggalkan, maka akan menimbulkan dosa.
Macam-macam dari puasa wajib ialah
a. Puasa Ramadhan
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melakukan puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan memiliki hukum fardu ain.
b. Puasa Nazar
Puasa Nazar adalah puasa yang dilakukan karena telah berjanji dalam kebaikan untuk melakukan puasa jika keinginannya tercapai. Nazar yang harus dilaksanakan adalah jika berupa perilaku yang baik. Tidak diperbolehkan bernazar untuk perbuatan maksiat.
c. Puasa Kifarat
Puasa kifarat merupakan puasa yang harus dilakukan apabila seseorang melanggar suatu aturan yang telah ditentukan. Salah satu pelanggaran yang menyebabkan dilakukannya puasa kifarat adalah tidak memenuhi nazar, apabila ketentuan lain tidak dapat dilaksanakan, maka berpuasa selama tiga hari.
Puasa Sunnah
Arti sunnah dalam istilah agama adalah puasa yang jika dilakukan oleh orang yang sudah baligh akan menimbulkan pahala, tetapi jika tidak dikerjakan maka tidak akan mendapat dosa, Macam-macam puasa sunah adalah:
a. Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin dan Kamis adalah puasa yang dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis. Puasa Senin dan Kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari Senin dan Kamis karena hari Kamis adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan hari Kamis adalah hari pertama kali diturunkannya Al-Qur'an.
b. Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah nama bulan setelah bulan Ramadan. Puasa syawal ialah puasa yang dilakukan selama enam hari di bulan syawal.
c. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, yaitu ketika orang melaksanakan ibadah haji sedang wukuf di padang Arafah. Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan melaksanakan puasa ini.
d. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Zulhijah. Istilah Tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air. Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.
e. Puasa Daud
Puasa Daud merupakan puasa yang bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As. Puasa ini adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (satu hari puasa, satu hari tidak).
f. Puasa 'Asyura
Bulan Muharram ialah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak melakukan ibadah puasa. Boleh di awal bulan, pertengahan, atau akhir. Namun, puasa yang paling utama adalah pada hari Asyura, yakni tanggal 10 bulan Muharram.
g. Puasa Ayyamul Bidh
Umat Islam disunnahkan untuk berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan. Namun, puasa lebih utama dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah.
Ayyamul Bidh memiliki arti hari putih, sebab pada malam-malam tersebut, bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.
h. Puasa Syaban (Nifsu Sya'ban)
Tidak hanya bulan Ramadhan yang memiliki keistimewaan, bulan Syaban juga memiliki keistimewaannya. Pada bulan Syaban, dianjurkan agar umat Islam mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan melakukan puasa pada awal pertengahan bulan Syaban.
Hikmah Berpuasa
Sebagaimana yang dilansir pada halaman Kemenag, Seorang muslim yang melakukan ibadah puasa akan mendapatkan banyak manfaat bagi hidupnya. Hikmah tersebut ialah sebagai berikut:
1. Meningkatkan iman dan takwa.
2. Menumbuhkan kepedulian pada orang lain.
3. Melatih kesabaran dalam kehidupan sehari-hari.
4. Membiasakan bersikap jujur.
5. Membiasakan bersikap disiplin.
6. Membiasakan bersikap tanggung jawab.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan