Ketika sedang melaksanakan ibadah haji dan umrah, ada ketentuan tertentu mengenai penggunaan busana bagi mereka yang berihram. Lantas, pakaian ihram seperti apa yang diperuntukkan bagi wanita?
Pakaian berihram untuk jamaah haji dan umrah telah ditetapkan oleh syariat, di mana bagi laki-laki dan perempuan berbeda ketentuannya. Adapun busana khusus ini mesti dikenakan ketika mereka sampai di miqatnya masing-masing.
Melansir buku Tuntunan Ibadah Haji dan Umrah Sesuai Sunnah Nabi SAW susunan Achmad Zuhdi Dh, untuk wanita yang sedang ihram diharuskan agar menutupi auratnya, yakni seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai dalam hadits dari Ibnu Umar, ia berkata:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى النِّسَاءَ فِي الْإِحْرَامِ عَنْ الْقُفَّارِ وَالبَقَابِ وَمَا مَسَّ الْوَرْسُ وَالزَّعْفَرَانُ مِنْ القِيَابِ وَلْتَلْبَسُ بَعْدَ ذَلِكَ مَا أَحَبَّتْ مِنْ أَلْوَانِ القِيَابِ مُعَصْفَرًا أَوْ خَزًا أَوْ حُلِيًّا أَوْ سراويل أو قبيصًا
Artinya: "Aku mendengar Rasulullah SAW melarang wanita yang sedang ihram memakai sarung tangan, penutup muka, pakaian yang dicelup waras dan ja'faran, ia boleh memakai selain dari itu dari apa yang ia suka dari macam macam pakaian yang dicelup warna kuning atau sutra, atau perhiasan atau celana atau baju." (HR Ahmad, Tirmidzi, & Abu Dawud)
Syekh Shaleh bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan dalam buku Muslimah Cantik Ibadahnya Benar oleh Syekh Abdul Aziz ibn Baaz, menyatakan bila seorang perempuan yang berihram memang tidak boleh menggunakan sarung tangan, lantaran termasuk larangan ihram yang telah disebutkan Nabi SAW dalam haditsnya.
Begitu pun dengan menutup wajahnya dengan niqab atau burqa, merupakan perkara yang dilarang untuk dikenakan wanita ketika ihram.
Lebih lanjut, orang yang melanggar larangan itu maka menurutnya mesti membayar fidyah berupa sembelihan, atau memberi makan enam orang miskin, atau puasa selama tiga hari. Dengan syarat ia melanggarnya dalam keadaan mengetahui dan ingat. Sementara bagi orang yang tidak mengetahui hukumnya atau lupa, maka tak mengapa.
Dalam buku Fikih Sunnah Wanita, Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim mengemukakan bila kaum hawa yang berihram boleh mengenakan pakaian yang disenanginya, dan tidak ada syarat khusus bahwa pakaiannya perlu berwarna tertentu, seperti putih atau lainnya.
Demikian diperbolehkan bagi wanita untuk menggunakan busana berwarna, sebagaimana dalam riwayat Sa'id bin Manshur, "Aisyah pernah mengenakan pakaian yang dicelup dengan warna kuning sementara ia sedang dalam keadaan ihram."
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi