Kitab Taurat diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman hidup bagi Bani Israil. Berdasarkan catatan sejarah Islam, saat itu Firaun menganggap dirinya sebagai Tuhan dan memaksa Bani Israil untuk menyembahnya.
Bukti bahwa kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS termaktub dalam firman-Nya yakni surah Al Isra ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut.
وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,"
Saat kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa, beliau mendapat kesempatan untuk berbicara langsung dengan Allah SWT. Bahkan, gelar kalimullah tersematkan untuk Nabi Musa yang bermakna orang yang diajak berbicara langsung oleh Allah SWT. Hal ini dikisahkan dalam firman Allah surah An Nisa ayat 164,
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Artinya: "... Dan kepada Musa, Allah berfirman secara langsung,"
Isi Kitab Taurat
Kitab Taurat berisi 10 pokok peraturan atau perintah yang sering disebut dengan The Ten Commandments. Secara keseluruhan kitab Taurat berisi tentang perintah untuk mengesakan Allah SWT, menghormati ayah ibu, dan menyucikan hari Sabtu.
Adapun larangan di dalamnya meliputi menyembah berhala, menyebut nama Allah SWT dengan sia-sia, membunuh manusia, berzina, mencuri, menjadi saksi palsu, dan mengambil hak orang lain. Berikut isi kitab Taurat seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Tuti Yustiani:
1. Jangan ada pada Tuhan lain di kehadirat-Ku.
2. Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allahmu.
3. Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia.
4. Ingatlah kamu akan hari sabat (Sabtu), supaya kamu sucikan dia.
5. Berilah hormat kepada ibu bapakmu.
6. Jangan membunuh sesama manusia.
7. Jangan berzina.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan menjadi saksi palsu.
10. Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain.
Menurut jumhur ulama yang dikutip dari buku Pengantar Ilmu Tauhid karya A. Muzammil Alfan Nasrullah, M. Ag, wahyu-wahyu Allah yang diturunkan kepada para rasul berjumlah sebanyak 104 kitab. Dari total 104 wahyu tersebut, 50 buah diberikan kepada Nabi Isa AS, 30 buah kepada Nabi Idris AS, 10 buah masing-masing kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Musa AS.
Seratus wahyu Allah tersebut diturunkan dalam bentuk suhuf. Sementara itu, 4 sisanya sudah dalam berbentuk kitab atau dibukukan yakni kitab Taurat pada Nabi Musa AS, kitab Zabur untuk Nabi Daud AS, kitab Injil untuk Nabi Isa, dan terakhir adalah Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada dasarnya, ajaran yang sama dan tertuang dalam semua kitab Allah SWT adalah tentang tauhid atau perintah mengesakan Allah SWT. Perbedaan dari seluruh kitab suci-Nya hanya terletak pada hal syariat.
"Kitab-kitab Allah SWT diturunkan pada masa yang zamannya berbeda-beda. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran mengesakan Allah SWT (tauhid)," tulis situs Sumber Belajar Kemdikbud.
Sebab, seluruh kitab Allah SWT--termasuk kitab Taurat--diturunkan pada zaman yang berbeda-beda. Isi dari kitab pun ini disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah