Surah Yunus ayat 81-82 menjelaskan antara perbedaan mukjizat yang dikaruniakan kepada Nabi Musa AS dengan sihir yang ditunjukkan oleh para ahli sihir. Kedua ayat ini menjelaskan sedikit tentang kisah Nabi Musa AS dalam menyebarkan dakwahnya.
Surah Yunus Ayat 81-82 dalam Arab, Latin, dan Terjemahannya
فَلَمَّآ اَلْقَوْا قَالَ مُوْسٰى مَا جِئْتُمْ بِهِ ۙالسِّحْرُۗ اِنَّ اللّٰهَ سَيُبْطِلُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِيْنَ
وَيُحِقُّ اللّٰهُ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan latin: Fa lammā alqau qāla mụsā mā ji`tum bihis-siḥr, innallāha sayubṭiluh, innallāha lā yuṣliḥu 'amalal-mufsidīn, wa yuḥiqqullāhul-ḥaqqa bikalimātihī walau karihal-mujrimụn
Artinya: Setelah mereka melemparkan (tali-temali), Musa berkata, "Apa yang kamu bawa itulah sihir. Sesungguhnya Allah akan membatalkan (mengalahkan)-nya. Sesungguhnya Allah tidak membiarkan perbuatan orang-orang yang berbuat kerusakan. Allah akan mengukuhkan kebenaran dengan ketetapan-ketetapan-Nya, walaupun para pendurhaka tidak menyukainya.
Melansir Tafsir Tahlili dari Al-Qur'an Kementerian Agama (Kemenag), setelah para ahli sihir menunjukkan kebolehannya, Nabi Musa mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu hanyalah sihir belaka, atau suatu usaha memutarbalikkan penglihatan manusia.
"Hakikatnya tidak ada suatu perubahan yang terjadi dengan berubahnya tongkat dan tali itu menjadi ular," demikian penjelasan Tafsir Tahlili Kemenag.
Sementara itu, seperti dijelaskan dalam surah Yunus ayat 81-82, apa yang akan dilakukan oleh Nabi Musa adalah suatu mukjizat dari kekuasaan Allah SWT. Setelahnya, Nabi Musa melemparkan tongkatnya dan atas izin Allah SWT, tongkat tersebut berubah menjadi ular.
"Lalu ular itu menelan ular-ular sihir yang mereka perbuat karena Allah tidak akan membiarkan perbuatan kaum penyihir itu berlangsung terus," bunyi tafsir Kemenag.
Dari Abu Ja'far Ar-Razi yang mengutip penafisran Lais (yaitu Ibnu Abu Sulaim), surah Yunus ayat 81-82 tersebut merupakan penyembuh dan penawar bagi sihir dengan seizin Allah SWT. Ayat-ayat tersebut dibacakan pada sebuah wadah yang berisikan air. kemudian airnya disiramkan ke atas kepala orang yang terkena sihir.
Adapun dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir, latar belakang kisah dalam surah Yunus Ayat 81-82 pada dasarnya adalah Firaun bermaksud untuk membuat orang-orang kagum dengan kekuasaannya dan menentang apa yang disampaikan oleh Nabi Musa. Salah satu yang dilakukannya adalah menggunakan tipu muslihat para ahli sihir.
"Apa yang dimaksudnya itu tidak berhasil secara total. Yang menang justru bukti-bukti dari Tuhan. Peristiwa ini terjadi di mata khalayak ramai dalam suatu pertandingan yang disaksikan oleh seluruh penduduk negeri," tulis Ibnu Katsir.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi