Kenapa sebagian besar penghuni neraka adalah kaum wanita? Hal ini seperti inti dari hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas. Kekufuran menjadi sebab, mereka ( para wanita ) kufur kepada suami dan kufur kepada kebaikan.
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib pernah berpesan tentang wanita, "Wahai manusia, janganlah kalian tunduk dalam suatu perkara kepada wanita. Jangan beri kepercayaan mereka menjaga harta, dan jangan biarkan mereka memikirkan hal-hal yang sulit. Sebab, jika mereka dibiarkan dengan keinginannya, mereka cenderung akan merusak harta dan berbuat durhaka terhadap pemiliknya."
Kondisi kelemahan wanita ini juga diperkuat oleh hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw. bersabda, "Sepeninggalku nanti, tidak ada sumber bencana ( fitnah ) yang membahayakan kaum laki-laki, selain fitnah kaum wanita."
Sekarang bagaimana seorang wanita menjadi penghuni surga ? Tentu hampir semua wanita ( muslimat ) berharap sebagai penghuninya. Ada beberapa hal yang hendak dilakukan seorang wanita :
1. Taat pada suami. Taat kepada suami dapat mengantarkan wanita untuk mendapatkan pintu surga yang dijanjikan oleh Allah Swt. Namun wanita yang menaati suami dengan catatan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah Saw. bersabda, "Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga."
2. Menjaga kehormatan. Wanita merupakan makhluk Allah Swt. yang mulia. Sebagai seorang wanita, harus selalu menjaga kehormatannya sesuai dengan aturan yang ditelah ditetapkan-Nya seperti menutup aurat, menjaga kehormatan di hadapan laki-laki yang bukan suami, dan menjaga pandangan.
3. Menjaga shalat lima waktu. Shalat merupakan tiangnya agama, dan orang yang mencapai kemenangan adalah orang yang telah menjalankan shalatnya. Ingatlah bahwa filosofi azan adalah panggilan untuk menjadi pemenang, dan tidak ada pemenang tanpa shalat dan tauhid. Allah Swt. Mahakaya untuk memenuhi segala kebutuhan makhluk tiada habis-habisnya. Semua kebutuhan menuju sukses telah disediakan di seluruh jagat, jadi tidak ada alasan seorang muslim untuk kalah.
4. Berpuasa pada bulan Ramadan. Biasanya bagi para wanita yang sudah baligh. Memang tidak akan bisa mencukupkan puasanya di bulan Ramadhan sampai penuh. Namun walaupun demikian, wanita wajib menggantinya setelah selesai bulan Ramadhan sampai datang Ramadhan tahun depan. Itulah artinya puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan bagi para wanita muslimah.
Dalam kehidupan modern saat ini dan kadang terpengaruh faham-faham dari Barat, sehingga menjadi tidak mudah seorang wanita ( berkarier cemerlang ) untuk bisa taat pada suami, kecuali adanya keteguhan iman. Menjaga martabat juga perlu perjuangan jika wanita tersebut ikut dalam pergaulan modern. Shalat lima waktu dan berpuasa saat Ramadan adalah keniscayaan sebagai wanita yang beriman.
Keempat perbuatan ini menjadi pintu surga akan terbuka bagi seorang wanita ( muslimat ). Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah Saw. bersabda, "Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, "Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka."
Semoga Allah Swt. selalu memberikan bimbingan dan menjaga keteguhan iman agar tidak bergoyang karena gaya hidup.
Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
Simak Video "Silaturahmi Senior Golkar Usai Peresmian Masjid Baru di Markas Partai"
[Gambas:Video 20detik]
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Satu Malam di Bulan Ramadan yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan
Cara Membalas Ucapan Salam kepada Muslim dan Non Muslim, Jangan Keliru Ya!
Ciri-ciri Orang Munafik, Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits