Surat Al Anbiya Ayat 30 Urai Awal Mula Penciptaan Langit dan Bumi

Surat Al Anbiya Ayat 30 Urai Awal Mula Penciptaan Langit dan Bumi

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 12 Jan 2023 13:00 WIB
Al-Quran yang didalamnya terdapat surat Al Waqiah. Jika dibaca setiap hari dapat mendapatkan keberkahan.
Ilustrasi Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 30. (Foto: Getty Images/iStockphoto/jackof)
Jakarta -

Surat Al Anbiya ayat 30 mengandung peringatan Allah SWT pada makhluk ciptaan-Nya. Pada ayat ini ditujukan pada mereka yang berasal dari golongan kaum musyrikin dan kafir di Makkah.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT hendak mengajukan pertanyaan pada mereka yang mengingkari ketuhanan-Nya. Beberapa di antaranya, Allah menunjuk penciptaan langit dan bumi hingga penciptaannya yang berlapis-lapis pula berikut dengan langit yang dapat menurunkan hujan hingga membuat tanah di bumi menjadi subur.

Adapun bacaan lengkapnya dapat disimak pada ulasan berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat Al Anbiya Ayat 30 dalam Arab, Latin, dan Artinya

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

Bacaan latin: A wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụn

ADVERTISEMENT

Artinya: Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?

Lebih lanjut, Ibnu Katsir juga mengutip pendapat dari Attiyah Al Aufi yang mengatakan, langit pada mulanya merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat menurunkan hujan. Bumi juga merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat ditinggali makhluk hidup.

Hingga atas izin Allah SWT, langit dan bumi yang tadinya merupakan suatu kepaduan, mulai dipisahkan dan berdiri masing-masing. Kejadian itulah yang kemudian disebut dalam surat Al Anbiya ayat 30 merupakan pemisahan.

"Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa langit dan bumi merupakan suatu yang terpadu, lalu dipisahkan di antara keduanya oleh udara ini," tulis Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

Berkenaan dengan hal ini, ada satu riwayat hadits dari Ikrimah, ia mendengar Ibnu Abbas pernah ditanya, "Apakah pada permulaannya penciptaan malam lebih dahulu, ataukah siang lebih dahulu?"

Ibnu Abbas menjawab, "Bagaimanakah menurut kalian, langit dan bumi saat keduanya masih menjadi satu, tentu di antara keduanya tiada lain kecuali hanya kegelapan. Demikian itu agar kalian mengetahui bahwa malam itu terjadi sebelum siang."

Dalam riwayat lainnya dari Ibnu Umar, bahwa pernah ada seorang lelaki datang kepadanya menanyakan langit dan bumi yang dahulunya suatu yang padu, lalu Allah memisahkan keduanya. Ibnu Umar berkata, "Pergilah kepada syekh itu, lalu tanyakanlah kepadanya, kemudian datanglah kamu kemari dan ceritakanlah kepadaku apa yang telah dikatakannya."

Lelaki itu pergi menemui Ibnu Abbas dan menanyakan masalah itu kepadanya. Ibnu Abbas menjawab, "Ya, memang dahulunya langit itu terpadu, tidak dapat menurunkan hujan; dan bumi terpadu (dengannya) sehingga tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan. Setelah Allah menciptakan bagi bumi orang yang menghuninya, maka Dia memisahkan langit dari bumi dengan menurunkan hujan, dan memisahkan bumi dari langit dengan menumbuhkan tetumbuhan."

Lelaki itu kembali kepada Ibnu Umar dan menceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas. Maka Ibnu Umar berkata, "Sekarang aku mengetahui bahwa Ibnu Abbas telah dianugerahi ilmu tentang Al-Qur'an. Dia benar, memang demikianlah pada asal mulanya."

Ibnu Umar mengatakan, "Sebelumnya aku sering mengatakan bahwa betapa beraninya Ibnu Abbas dalam menafsirkan Al-Qur'an, sekarang aku mengetahui bahwa dia benar-benar telah dianugerahi ilmu takwil Al-Qur'an."




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads