Usia rata-rata umat Nabi Muhammad SAW tidak sepanjang usia umat-umat sebelumnya. Disebutkan bahwa rata-rata usia umat setelah zaman Nabi Muhammad yakni 60-70 tahun. Meskipun disebutkan ada yang melebihi usia tersebut namun jumlahnya tidak banyak.
Jika dibandingkan dengan usia manusia terdahulu, maka umat setelah zaman Nabi Muhammad memiliki usia yang terbilang pendek. Sebut saja misalnya jika dibandingkan dengan usia manusia pada masa Nabi Nuh yang mencapai angka ribuan tahun.
Dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut ayat 14, Allah SWT menjelaskan tentang usia umat Nabi Nuh:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ
Arab-Latin: Wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna 'āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Sebelum diutus menjadi rasul, usia Nabi Nuh sudah 350 tahun, dan sesudah terjadinya banjir bandang yang dahsyat, ia masih hidup selama 350 tahun lagi. Dalam satu riwayat disebutkan total usia Nabi Nuh sekitar 1.650 tahun.
Dalil tentang Usia Umat Nabi Muhammad
Mengutip buku Semakin Tua Semakin Mulia: Kisah dan Rahasia Meraih Husnul Khatimah oleh Aiman Mahmud disebutkan ada beberapa hadis sahih yang menjelaskan tentang usia umat setelah zaman Nabi Muhammad.
Hal ini dinyatakan dalam berbagai riwayat hadis, salah satunya diriwayatkan oleh Muhammad ibn al-Musayyab ibn Ishaq.
Rasulullah bersabda, "Usia umatku berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit sekali di antara mereka yang melebihi usia tersebut."
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang diberikan usia 60 tahun oleh Allah, maka Allah tidak lagi menerima alasan-alasannya."
Maksud dari hadits ini adalah, Allah mencela orang yang menyia-nyiakan panjang usianya dengan hal-hal yang tidak berguna. Jika di akhir usianya, orang itu banyak ber-angan dan beralasan, misalnya dengan berkata, "Sekiranya Allah memanjangkan umurku lagi niscaya aku bisa lebih banyak melakukan kebaikan," maka ucapannya ini tidak akan pernah diterima Allah.
Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah Fatir ayat 37:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
Arab-Latin: Wa hum yaṣṭarikhụna fīhā, rabbanā akhrijnā na'mal ṣāliḥan gairallażī kunnā na'mal, a wa lam nu'ammirkum mā yatażakkaru fīhi man tażakkara wa jā`akumun-nażīr, fa żụqụ fa mā liẓ-ẓālimīna min naṣīr
Artinya: Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika datang hari kiamat maka akan diseru, 'Di manakah orang-orang yang berusia 60 tahun?"
Usia itulah yang dimaksud Allah dalam firman-Nya, 'Apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir
Seperti itu pula yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Ali ibn Syu'aib, dari Muhammad ibn Ismail ibn Abi Fudaik. Selain Ibnu Jari, Al-Thabrani juga meriwayatkan hadist yang sama melalui jalur Thariq ibn Abi Fudaik. Sayangnya dalam hadis ini ada perawi yang sosoknya masih diperdebatkan, yaitu Ibrahim ibn Al-Fadhl al-Makhzumi.
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah tidak lagi menerima alasan dan uzur seorang hamba yang usianya telah dipanjangkan-Nya hingga 60 atau 70 tahun; sungguh Allah tidak lagi menerima uzurnya."
Dengan demikian, batas usia manusia yang telah dicukupkan Allah untuk berpikir, menurut pendapat yang paling sahih, adalah 60 tahun.
Abu Hazm meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang dikaruniai Allah usia 60 tahun maka sesungguhnya Allah telah menutup untuknya pintu alasan."
Sebagai seorang muslim yang beriman, hendaknya dalil-dalil tersebut dapat menjadi petunjuk untuk terus meningkatkan kualitas keimanan. Usia memang takdir dari Allah SWT yang tidak seorangpun tahu kapan berakhirnya.
Dengan menjaga iman Islam, semoga Allah senantiasa melindungi dan menjadikan kita sebagai umat yang kembali dalam keadaan husnul khatimah.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah