Setelah Dipakai Messi, 'Bisht' Jubah Hitam Arab Jadi Laris Manis Diburu Pembeli

Setelah Dipakai Messi, 'Bisht' Jubah Hitam Arab Jadi Laris Manis Diburu Pembeli

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 21 Des 2022 17:30 WIB
Bisht Jubah Hitam Arab Jadi Laris Manis
'Bisht' Jubah Hitam Arab Jadi Laris Manis Setelah Dipakai Messi Foto: Arab News
Jakarta -

Banyak hal menarik yang terjadi saat final Piala Dunia 2022 di Qatar. Termasuk momen ketika Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Tsani, memakaikan bisht kepada Lionel Messi. Bisht alias jubah hitam khas Arab ini langsung naik daun dan banyak diburu pembeli.

Jubah hitam dengan kain transparan dan memiliki sulaman benang emas ini merupakan pakaian kebanggaan masyarakat Arab. Siapapun yang mengenakannya, dianggap sebagai orang terhormat.

Demikian juga Messi yang mendapat kehormatan besar dari Emir Qatar. Bisht dipakaikan kepada kapten sepakbola Argentina ini sebagai tanda penghormatan di Tanah Qatar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada hal menarik dari bisht yang dikenakan Messi. Ternyata bisht tersebut dibuat oleh pengrajin lokal di Doha.

Dilansir dari Arab News (21/12) seorang pria bernama Ahmed Al-Salem terkejut karena melihat bisht dari tokonya ini dipakai oleh Messi. Ya, Ahmed Al-Salem merupakan keluarga dari produsen bisht lokal di Qatar. Ia dapat mengenali logo tokonya yang terpasang di jubah hitam itu.

ADVERTISEMENT

Bisht buatan tokonya ini dipesan secara khusus oleh pihak panitia Piala Dunia 2022. Ahmed tak menyangka bahwa bisht ini dipesan untuk dipakaikan kepada juara Piala Dunia 2022. Karena ia sama sekali tak mendapatkan informasi sebelumnya.

Bisht seharga $2.200 atau setara Rp 34,2 juta ini dibuat oleh pengrajin dalam dua ukuran. Satu bisht berukuran besar dan satu bisht lagi berukuran lebih kecil.

Ternyata pihak panitia telah menyiapkan bisht untuk sang juara Piala Dunia 2022. Bisht berukuran besar akan digunakan oleh Hugo Lloris sang kapten Prancis, sementara bisht berukuran kecil diperuntukkan bagi Messi.

"Kami tidak tahu untuk siapa bisht itu dan saya tercengang," kata Ahmed saat ditemui AFP. Ahmed merasa bangga saat Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani memakaikan Messi dengan bisht.

Toko Al-Salem milik keluarga Ahmed Al-Salem biasanya hanya menjual delapan hingga 10 bisht dalam sehari. Namun pada hari Senin, sehari setelah final Piala Dunia 2022, penjualan melonjak tajam.

Dalam sehari, toko ini mampu menjual hingga 150 bisht dalam sehari. Bisht yang paling laris yakni yang modelnya serupa dengan yang dikenakan Messi.

"Pada satu waktu, ada puluhan orang yang menunggu di luar toko. Mereka hampir semuanya orang Argentina," kata Ahmed.

Penggemar asal Argentina ini memuji sikap Emir Qatar yang memberi penghormatan kepada Messi melalui jubah bisht.

"Kami semua senang ketika melihat itu, itu (bisht) adalah hadiah dari satu raja ke raja lainnya," kata Mauricio Garcia seorang penggemar asal Argentina yang mencoba bisht di toko Ahmed.

Segelintir orang memberikan komentar negatif dan menyatakan bahwa jubah hitam tersebut menutupi jersey Messi. Namun netizen di media sosial justru terus melempar pujian.

"Ketika seorang syekh mendandani seseorang dengan bisht, ini berarti menghormati dan menghargai orang tersebut," kata Ahmed.

Desain Khusus Bisht untuk Juara Piala Dunia 2022

Emir Qatar bermaksud menghormati sang juara Piala Dunia 2022, langkah ini sekaligus menjadi ajang promosi untuk Qatar. Foto Messi saat menerima dan mengangkat Piala Dunia 2022 tersebar di seluruh dunia. Hal ini menjadikan bisht ikut dilihat jutaan orang dari berbagai penjuru.

Bisht yang dikenakan Messi sebenarnya merupakan desain khusus. Panitia Piala Dunia sengaja memesan bisht dengan bahan yang paling ringan dan juga transparan.

Itulah sebabnya bahan bisht yang dikenakan Messi berbeda dengan bisht yang biasa dikenakan para petinggi dan bangsawan di Timur Tengah.

"Mereka menginginkan bahan yang paling ringan dan transparan. Saya kaget karena saat ini sedang musim dingin, jadi sepertinya tujuannya untuk memperlihatkan seragam Argentina dan bukan menutupinya," ujarnya.

Untuk bisht yang dikenakan Messi, benang emasnya didatangkan dari Jerman, sementara kain katun Najafi berasal dari Jepang.

Toko Al-Salem adalah yang terbesar dari sekitar lima produsen bisht di Qatar. Toko ini mempekerjakan sekitar 60 penjahit.

Satu bisht membutuhkan waktu seminggu untuk proses pembuatan karena harus melewati tujuh tahap penyelesaian. Sulaman benang emas pada bagian lengan dan leher bisht dikerjakan secara handmade atau buatan tangan.




(dvs/lus)

Hide Ads