Istilah dosa jariyah sebetulnya tidak pernah disebutkan dalam hadits maupun ayat Al-Qur'an. Meski demikian, surah Yasin ayat 12 menyebutkan konsep serupa dengan itu yang disebut dengan bekas yang ditinggalkan manusia baik berbentuk jejak kebaikan dan kemungkaran.
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, konsep serupa juga dijelaskan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW dalam Musnad Imam Ahmad. Beliau bersabda,
مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ
Artinya: "Barangsiapa yang mensunnahkan (mempelopori) satu sunnah yang baik, maka ia akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat; dan barangsiapa yang mensunnahkan (mempelopori) satu sunnah yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat," (HR Ahmad).
Berdasarkan kedua dalil di atas, Putri Ambarwati dalam publikasi yang diterbitkan Perpustakaan IAIN Salatiga menyatakan, ada dosa yang juga turut membayangi manusia hingga hari kiamat kelak meski pelakunya sudah berada di dalam kubur. Konsep ini serupa dengan amal jariyah yang ditinggalkan manusia ketika meninggal dunia.
Lantas, apa saja yang termasuk ke dalam dosa jariyah?
Bentuk-bentuk Dosa Jariyah dalam Islam
1. Menciptakan maksiat atau tradisi buruk
Menurut Putri Ambarwati, yang dimaksud menciptakan maksiat dan tradisi buruk di sini adalah orang yang mengawali dan menciptakan kebiasaan maksiat seperti perselingkuhan, judi, minuman alkohol, fitnah, pembunuhan, ataupun segala tindakan yang dilarang oleh agama.
Sekalipun orang yang bersangkutan tidak mengajak orang lain untuk melakukan kebiasaan tersebut, namun banyak orang yang meniru dan menyebarkannya.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Sumatera Utara Syukri Albani juga pernah menjelaskan hal ini. Salah satunya, ia merujuk pada interaksi seorang muslim di media sosial yang mengarah pada praktik berburuk sangka dengan orang lain.
"Memposting sesuatu di media sosial yang kita, lalu mengakibatkan orang berburuk sangka, membuat orang menjadi tidak baik, apalagi memotivasi orang untuk melakukan hal buruk. Inilah yang disebut dengan dosa jariyah atau dosa terus-menerus," tulisnya dalam laman UIN Sumatera Utara.
Sebab itu pula disebut dalam hadits, anak Adam yang pertama kali membunuh akan terus menanggung dosa akan tindak pembunuhannya tersebut karena dialah pelaku pertama pembunuhan. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak satupun jiwa yang terbunuh secara zalim melainkan anak Adam yang pertama ikut menanggung dosa pertumpahan darah itu karena dialah orang pertama yang mencontohkan pembunuhan," (HR Ahmad).
2. Mengajak Kemaksiatan
Orang dapat berdosa jariyah bila mengajak orang lain pada perbuatan mungkar dan mereka mengerjakannya karena ajakannya tersebut. Dengan kata lain, dosa tersebut masih mengalir bahkan bila orang yang mengajak sudah berhenti melakukan kemaksiatannya.
"Orang yang mengajaknya akan terus mendapatkan dosa jariyah selama orang yang diajak berbuat maksiat, terus berbuat maksiat, bahkan mengajarkan berbuat maksiat kepada orang-orang di kehidupan selanjutnya," tulis Putri Ambarwati.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya pernah menyebut, "Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Dan mereka sama sekali tidak diberi keringanan azab karena dosa orang yang mengikutinya."
Nauzubillahi min dzalik, semoga kita semua dijauhkan dari perilaku dosa jariyah ya, detikers.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim