Ada sejumlah riwayat yang menjelaskan keutamaan hari Jumat. Disebutkan Imam Syafi'i dalam Kitab Al-Umm, hari Jumat adalah Yaumul Mazid atau hari di mana Allah SWT menampakkan diri kepada para penghuni surga.
Puncak kenikmatan atau nikmat tambahan ini telah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,
ΩΩΩΩΩ Ω Ω ΩΩΨ§ ΩΩΨ΄ΩΨ§Ϋ€Ψ‘ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ―ΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΨ²ΩΩΩΨ―Ω
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki dan pada Kami masih ada lagi tambahan (nikmat)." (QS Qaf: 35)
Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud dengan nikmat tambahan adalah memandang Allah SWT, yakni Zat Allah SWT. Al-Bazzar dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hadits Syarik Al-Qadi dari Usman ibnu Umair Abul Yaqzan dari Anas ibnu Malik RA sehubungan dengan firman Allah SWT tersebut.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan dalam Kitab Raudhatul Muhibbin, kunjungan penghuni surga kepada Allah SWT setiap hari Jumat ini turut diriwayatkan Ya'qub ibn Sufyan dalam Musnad-nya. Ia meriwayatkan dari Ibnu Musthafa, dari Suwaid ibn Abdul Aziz, dari Amr ibn Khalid, dari Zaid ibn Ali, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Ali bin Abi Thalib, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Para penghuni surga mengunjungi Tuhan mereka pada setiap hari Jumat. Lalu Dia menyebutkan apa yang diberikan kepada mereka. Setelah itu, Dia berfirman: 'Sibaklah tabir.' Maka tersibaklah sebuah tabir, kemudian satu tabir lagi hingga wajah-Nya terlihat oleh mereka seakan-akan mereka belum pernah melihat suatu kenikmatan sebelumnya. Inilah makna firman Allah, 'Dan pada sisi Kami ada tambahannya." (QS Qaf: 35)
Hadits tersebut berstatus dhaif. Al-Albani mendhaifkannya dalam Kitab ad-Dha'ifah.
Sementara itu, Utsman ibn Sa'id ad-Darimi menuturkan hadits al-Hasan secara mursal bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tuhan kami mendatangi kami pada hari kiamat, sedangkan kami berada di suatu tempat yang tinggi. Dia menampakkan diri kepada Kami sambil tersenyum." (HR Ibnu Khuzaimah, Ahmad, dan Abu Nusa dan dinilai shahih)
Keutamaan hari Jumat sebagai Yaumul Mazid turut dijelaskan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Shifat Al-Jannah wa ma 'A'adda Allahu li Ahliha min An-Na'im yang menukil riwayat Imam Asy-Syafi'i dalam kitab Musnad-nya.
Dikatakan, para penghuni surga yang bertemu dengan Allah SWT pada hari Jumat itu bisa mengajukan permohonan dan semuanya akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Anas bin Malik berkata, "Jibril datang kepada Nabi SAW dengan membawa cermin dan di dalamnya terdapat sesuatu bercak. Nabi SAW bertanya, 'Apa ini Jibril?' Jibril menjawab, 'Ini adalah hari Jumat yang diberikan khusus kepadamu dan kepada umatmu. Pada hari tersebut banyak orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menjadi pengikutmu.
Pada hari tersebut, disediakan bagi kalian sebaik-baiknya waktu. Jika seorang mukmin meminta sesuatu kepada Allah pada saat tersebut, maka Allah mengabulkan permintaannya. Hari Jumat bagi kami adalah Yaumul Mazid (Hari Penambahan).
Rasulullah SAW bertanya, 'Apa yang dimaksud Yaumul Mazid (Hari Penambahan)?' Jibril menjawab, 'Sesungguhnya Tuhanmu menciptakan sebuah lembah di Surga Firdaus, dan di dalamnya terdapat bukit kesturi yang sangat harum.
Pada hari Kiamat, Allah Tabaraka wa Ta'ala menurunkan malaikat dalam jumlah yang Dia kehendaki. Di sekitar lembah tersebut ada mimbar-mimbar dari cahaya, yang di atasnya ada tempat duduk para nabi. Mimbar-mimbar itu dikelilingi mimbar-mimbar lain dari emas yang bertakhtakan yaqut dan zabarjad, yang diduduki para syahid dan shiddiq. Mereka duduk di belakang para nabi di bukit kesturi tersebut.
Lalu Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman kepada mereka, 'Kalian telah membenarkan janji-Ku. Sekarang silakan kalian meminta apa saja, niscaya permintaan kalian Aku penuhi.'
Mereka menjawab, 'Wahai Tuhan kami, kami hanya meminta ridha-Mu.'
Allah berfirman, 'Aku telah meridhai kalian. Akan tetapi, Aku berjanji untuk memenuhi angan-angan kalian, dan Aku mempunyai tambahan lagi!'
Pada hari Jumat mereka ingin agar Allah memberi mereka sebagian dari kebaikan. Itulah hari di mana Allah bersemanyam di atas Arasy. Pada hari Jumat Allah menciptakan Adam, dan pada hari Jumat terjadi kiamat."
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, hadits tersebut memiliki banyak jalur. Semoga kita termasuk orang yang kelak bisa bertemu dengan Allah SWT setiap Jumat.
(kri/lus)












































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
Kisah Jemaah Umrah Mandiri Tanpa Agen Travel: Lebih Fleksibel, Hemat