Dakwah

Kolom Hikmah

Dakwah

Aunur Rofiq - detikHikmah
Jumat, 09 Des 2022 08:01 WIB
Aunur Rofiq
Foto: Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar. Islam adalah agama dakwah. Agama ini disebarluaskan dan diperkenalkan kepada umat manusia melalui aktivitas dakwah, tanpa kekerasan, tanpa paksaan, atau kekuatan senjata.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Perintah dakwah ada dalam firman-Nya pada surah an-Nahl ayat 125 sebagai berikut, "Ajaklah manusia ke jalan Tuhan-mu dengan cara yang bijaksana, pengajaran yang baik dan berdialoglah dengan mereka dengan cara-cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."

Jelas bahwa dakwah Islam dengan cara yang lembut, berdialog dengan santun, membuat simpati karena kerendahan hati para pembawa risalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tiga unsur-unsur dakwah yang penting yaitu, berdakwah dengan cerdas, menjaga empati dan mengedepankan toleransi. Seorang da'i yang cerdas hendaknya berpikir objektif, sehingga dapat menempatkan dirinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya. Tatkala ia berbicara di hadapan para pendengarnya, ia menyesuaikan materi dan bahasanya sesuai dengan kemampuan berpikir para pendengarnya. Sehingga pembicaraan bisa diterima, karena materi pembicaraannya di kagumi oleh para pendengarnya, tidak bicara tinggi, tidak membosankan dan tidak menyakitkan hati para pendengarnya.

Namun dengan kecerdasannya yang dimiliki yang harus dihindari adalah, sikap merendahkan para pendengarnya dan merasa bangga atas kecerdasannya. Selalu ingatlah bahwa kecerdasan itu merupakan anugerah-Nya, bukan atas upaya.

ADVERTISEMENT

Empati merupakan sikap terpuji yang sepatutnya dimiliki oleh setiap orang. Di antara sikap yang dapat menumbuhkan empati adalah saling tolong-menolong atau bekerjasama dalam hal kebaikan. Berdakwah dengan menjaga empati adalah langkah tepat bagi seorang da'i. Mari kita simak firman Allah Swt. pada surah al-maidah ayat 2 yang berbunyi, " .....Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

Perintah tolong-menolong merupakan dasar menegakkan Ukhuwah Islamiah, sehingga setiap kaum muslimin hendaknya menerapkan sikap ini pada para saudaranya. Langkah ini akan menghapus atau mengurangi kemiskinan umat yang kurang beruntung. Berdampak yang signifikan jika sikap ini dijalankan pada bidang ekonomi.

Unsur ketiga adalah toleransi, setiap da'i hendaknya mempunyai sifat toleran, lapang dada, dan luas pandangannya. Sebagai contoh terbaik adalah sikap Rasulullah Saw. saat memasuki ( menaklukkan ) kota Mekah, yang mana sebelumnya selama kurang lebih 13 tahun, Nabi Saw dan para sahabat telah mendapatkan cercaan, siksaan dan rencana pembunuhan. Tatkala Beliau ( Rasulullah Saw ) memasuki kota Mekah dan bertanya kepada penduduknya, " Bagaimanakah pendapat kalian, kiranya apa yang harus aku lakukan terhadap kalian?" Jawab mereka, " Engkau adalah saudara yang baik dan dari keluarga yang baik ?" Maka jawab beliau," Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah Swt mengampuni ( kamu ), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang."

Kesimpulan dari kisah di atas adalah, Beliau memaafkan atas tindakan para kaum Quraisy pada dirinya dan para sahabat. Ke ikhlasan memberi maaf dan kelapangan dada membuahkan sikap simpati. Pada saat ini, Allah Swt telah menunjukkan pada seluruh umat manusia sedunia, seorang da'i yang cerdas menjalankan fungsinya dengan genius dan efektif. Hasil kerjanya telah membuahkan ribuan hamba yang bersujud pada-Nya. Dia adalah pemimpin negeri yang saat ini sebagai tuan rumah World Cup.

Jika seseorang beriman mendapatkan amanah menjadi pemimpin dan menjalankannya dengan kebaikan dan adil, maka menjadi efektif apa-apa yang menjadi seruannya. Pemimpin yang adil akan menumbuhkan kepercayaan warganya, sehingga kebijakan yang dibuat akan berjalan dengan baik. Sebagai pemimpin muslim yang berfokus pada kemakmuran warganya dengan menggarap sektor ekonomi, maka kemunculan kekuatan ekonomi baru menjadi keniscayaan. Ketika warganya sudah tidak terlihat adanya peminta-minta, maka zakat dan sedekah yang diberikan pada negeri lain yang warganya membutuhkan. Semoga Allah Swt. selalu memberikan rahmat dari sisi-Nya dan menyempurnakan jalan lurus yang dijalankan para pemimpin negeri ini.

Aunur Rofiq

Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025

Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads