Dalam Keadaan Junub, Dianjurkan untuk Wudhu Sebelum Tidur, Makan dan Minum

Dalam Keadaan Junub, Dianjurkan untuk Wudhu Sebelum Tidur, Makan dan Minum

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 06 Des 2022 10:45 WIB
Wudhu Pakai Air Hujan
wudhu sebelum tidur, makan dan minum dalam keadaan junub Foto: Getty Images/iStockphoto/CoffeeAndMilk
Jakarta - Tidur dalam keadaan junub memang tidak dilarang, namun sebaiknya didahului dengan berwudhu. Hal ini dijelaskan dalam beberapa dalil.

Sebagian orang memilih untuk langsung tidur sementara tubuhnya sedang berhadast besar. Ada juga yang menyantap makanan dan minuman meskipun belum melakukan mandi wajib. Hal ini tidak dilarang namun dianjurkan untuk dilakukan sesuai syariat.

Ada pun hal yang tidak boleh dikerjakan ketika dalam keadaan junub adalah sholat dan melakukan ibadah lain yang mengharuskan tubuh dalam keadaan bersih dan suci.

Dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 6 dijelaskan tata cara wudhu dan bersuci sebelum mendirikan sholat. Di dalamnya juga terdapat anjuran untuk mandi wajib ketika dalam keadaan junub.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h, mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Mengutip buku Untukmu yang Akan Menikah & Telah Menikah oleh Syaikh Fuad Shalih dijelaskan mandi wajib dilakukan bagi laki-laki atau perempuan apabila mengeluarkan cairan dari alat kelaminnya yang disebabkan oleh syahwat atau tanpa syahwat. Mandi wajib juga berlaku bagi siapapun oleh sebab masuknya alat kelamin laki-laki ke alat kelamin perempuan.

Bagi perempuan, mandi wajib juga berlaku ketika selesai haid atau nifas.

Mandi wajib hendaknya segera dilakukan, namun untuk beberapa kasus bisa ditunda. Misalnya mendadak lapar, haus atau mengantuk ketika dalam keadaan berhadats besar.

Tidur dan Makan Sebelum Mandi Wajib

Seseorang yang hendak tidur, makan dan minum dalam keadaan junub tetap diperbolehkan, asalkan didahului dengan berwudhu. Dr. Abdul Qadir Muhammad Manshur dalam buku Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab menjabarkan dalil tentang anjuran wudhu saat dalam keadaan junub.

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi disebutkan,

"Ammar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memberikan rukhsah bagi orang junub untuk makan, minum dan tidur apabila dia telah berwudhu sebagaimana wudhunya untuk sholat." (HR Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa orang junub boleh makan, minum atau tidur sebelum mandi. Hal ini disepakati sebagaimana dikatakan oleh an-Nawawi.

Umar bin Khattab pernah menceritakan pengalaman dirinya dalam keadaan junub kepada Rasulullah SAW pada suatu malam. Rasulullah SAW kemudian bersabda:

"Berwudhulah dan basuhlah zakarmu, lalu tidurlah." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits serupa juga dikemukakan Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan Aisyah. Aisyah berkata "Apabila Rasulullah SAW hendak makan atau tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu sebagaimana wudhu beliau untuk sholat." (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Aisyah berkata, "Apabila Rasulullah SAW hendak makan dan minum dalam keadaan junub, beliau membasuh kedua tangan beliau lalu makan dan minum." (HR Ahmad dan Nasa'i)

Ulama besar Asy Syaukani berkata, "Dari riwayat-riwayat ini dikumpulkan dengan mengatakan bahwa kadang beliau berwudhu sebagaimana wudhu beliau untuk sholat dan kadang beliau hanya membasuh kedua tangan. Tetapi ini hanya dikhususkan untuk makan dan minum. Adapun untuk tidur dan mengulangi persetubuhan, yang dilakukan adalah wudhu sebagaimana wudhu untuk sholat karena tidak ada yang menentang hadits-hadits yang dengan jelas menyebut keduanya."



Simak Video "Menjaga Kecantikan Lewat Tidur Cukup dan Berkualitas"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/erd)