Telat Jumatan, Bisakah Diganti Sholat Zuhur?

Telat Jumatan, Bisakah Diganti Sholat Zuhur?

Kristina - detikHikmah
Jumat, 02 Des 2022 11:30 WIB
Sejumlah warga menunaikan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Usai diresmikan Kamis (7/1) oleh Presiden Joko Widodo.
Ilustrasi sholat Jumat, bagaimana jika terlambat? Foto: Rifkianto Nugroho/detikFOTO
Jakarta -

Sholat Jumat adalah kewajiban bagi setiap laki-laki muslim. Apabila datang terlambat, bolehkah menggantinya dengan sholat zuhur?

Dalil mengenai kewajiban sholat Jumat termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-Jumu'ah ayat 9. Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Wahbah Az Zuhaili menerangkan dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 2, kewajiban melaksanakan sholat Jumat juga mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Hafsah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Pergi menunaikan sholat Jumat wajib bagi semua laki-laki yang sudah baligh." (HR An-Nasa'i)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menyebut bahwa sholat Jumat wajib dilakukan secara berjamaah. Sebagaimana beliau bersabda,

"Sholat Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk melakukannya berjamaah, kecuali empat orang yakni budak yang belum merdeka, perempuan, bayi, atau karena sakit." (HR. Abu Dawud dari Thariq bin Syihab)

Bagaimana Jika Telat Sholat Jumat?

Sejumlah ulama telah menjelaskan mengenai orang yang terlambat sholat Jumat dan menjadi makmum masbuk. Salah satunya ulama mazhab Syafi'i, Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, dalam Kitab Fathul Qorib. Hal ini turut dijelaskan dalam Syarah Fathul Qorib yang disusun oleh Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah Al-Aly UIN Malang.

Menurut Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, pada prinsipnya sholat Jumat dianggap sah apabila masih mengikuti satu rakaat. Ia menerangkan, artinya apabila makmum berpisah dari jemaah di rakaat kedua, maka sholatnya sah. Begitu halnya makmum masbuk yang mendapati imam sebelum rukuk rakaat kedua juga dianggap sah.

Pendapat tersebut mengacu pada hadits yang berbunyi, "Barang siapa mendapati satu rakaat Jumat, maka dia telah mendapat sholat Jumat." (HR Bukhari)

Namun, apabila makmum memulai sholat ketika imam sudah memasuki rukuk pada rakaat kedua, maka dia tidak dihitung melakukan sholat Jumat. Menurut pendapat ini, orang yang telat sholat Jumat harus menyempurnakan sholatnya sebagai sholat zuhur.

Hal serupa turut dijelaskan dalam buku Shalat karya Fadh Salem Bahammam. Ia menegaskan, jika seseorang tertinggal sholat Jumat, maka dia wajib menggantinya dengan sholat zuhur. Sebab, menurut pendapat ini, tidak sah orang tersebut melakukan sholat Jumat sendirian.

Adapun, makmum yang telat sholat Jumat dan mendapati imam sudah memulai sholatnya, maka hendaknya segera bertakbiratul ihram. Jika sempat rukuk bersama imam, maka dia dihitung mendapat satu rakaat.

Namun, jika sempat rukuk bersama imam pada rakaat kedua saja, maka dia harus menambah satu rakaat lagi setelah salam untuk menyempurnakan sholat Jumat. Demikian menurut Muhammad Bagir dalam buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama.




(kri/lus)

Hide Ads