Memotong kuku dalam Islam erat kaitannya dengan bersuci atau menjaga kebersihan. Bahkan praktik tersebut termasuk dalam salah satu fitrah amaliah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ
Artinya: "(Sunnah) fitrah ada lima, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, memendekkan kumis, dan memotong kuku." (HR Bukhari dan Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam riwayat lain yang berasal dari Aisyah RA, memotong kuku juga termasuk dalam 10 perkara fitrah. Rasulullah SAW bersabda:
عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ قَالَ زَكَرِيَّاءُ قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ
Artinya: "Sepuluh hal yang termasuk fitrah, yaitu menggunting (menipiskan) kumis, memelihara (memanjangkan) jenggot, bersiwak (menggosok gigi), istinsyak (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh sela-sela jari (Barajim), mencabut (mencukur) bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan bersuci dengan menghemat air." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah)
Hal ini membuktikan bahwa ajaran Islam memerhatikan kebersihan seseorang. Dengan demikian, apakah Rasulullah SAW juga mencontohkan urutan potong kuku menurut Islam?
Urutan Potong Kuku Menurut Islam
Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari menyebutkan, tidak ada satu pun hadits shahih yang menerangkan secara detail tentang urutan potong kuku. Dengan kata lain, tidak ada tuntunan rinci dari Rasulullah SAW.
"Tidak ada sama sekali hadits shahih dalam masalah urutan jari yang dipotong kukunya," kata Ibnu Hajar yang diterjemahkan Farid Nu'man dalam buku Fiqih Praktis Sehari-hari.
Meski demikian, Rasulullah SAW pernah mencontohkan, memulai segala kegiatannya dari tangan kanan. Sebab, Rasulullah SAW menyukai segala sesuatu dari kanan. Istri Rasulullah SAW, Aisyah RA berkata dalam suatu hadits:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ.
Artinya: Dahulu, Nabi Muhammad SAW memulai sesuatu dari kanan, (misal) memakai sandal, menyisir, bersuci, dan semua perbuatan lainnya (HR Bukhari).
Tuntunan Rasulullah SAW tersebut sudah sepatutnya dicontoh oleh muslim. Meski tidak ada urutan detail mengenai cara memotong kuku.
Namun, Imam an Nawawi dalam Kitab al Minhaj Syarh Shahih Muslim pernah merinci urutan potong kuku menurut Islam. Menurutnya, urutan dimulai dari kuku jari telunjuk kanan lalu jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan jari jempol.
"Selanjutnya, tangan kiri dimulai dari jari kelingking, jari manis, sampai selesai semua," tulis Imam an Nawawi.
Namun, ada juga yang berpendapat dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid II yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, memotong jari tangan kanan dimulai dari jempol lalu berakhir di jari kelingking.
Adapun memotong kuku jari-jari kaki tidak jauh berbeda dengan cara memotong kuku jari-jari tangan. Urutan potong kuku menurut Islam diawali dari jari kelingking kaki kanan hingga berakhir di kelingking kaki kiri secara berturut-turut.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina