Sholat 'Idain: Pengertian, Jenis, Hukum dan Tata Caranya

Sholat 'Idain: Pengertian, Jenis, Hukum dan Tata Caranya

Christavianca Lintang - detikHikmah
Rabu, 23 Nov 2022 08:00 WIB
Ribuan umat muslim melaksanakan sholat Ied di Ruas Jalan Jendral Urip Sumoharjo, Matraman, Jakarta, Minggu (19/8). Hari ini seluruh umat Muslim merayakan hari raya idul fitri dengan melaksanakan shalat berjamaah. File/detikFoto.
Sholat Idain. Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Melansir pada buku yang bertajuk Panduan Lengkap Shalat Hari Raya oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA, Sholat 'Idain adalah sholat sunnah yang dilaksanakan setiap hari raya oleh kaum muslimin.

Sedangkan dalam buku The Miracle of Sholat (Keajaiban Sholat dalam Kesehatan) oleh Marsidi, Edy Sutrisno dan Mazro'atul Akhiroh dijelaskan bahwa sholat 'Idain yaitu sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Dimana sholat Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal, sedangkan sholat Idul Adha dilakukan setiap tanggal 10 dzulhijjah.

Hukum melaksanakan sholat 'Idain adalah sunnah mu'akkadah (sunnah yang dikuatkan), karena Rasulullah SAW selalu mengerjakannya setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapat tersebut berdasar pada Firman Allah dalam surah Al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

ADVERTISEMENT

Arab-Latin: Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah."


Tata Cara Sholat 'Idain (Dua Hari Raya)

Dilansir dalam buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah berikut tata cara sholat Idul Fitri dan Idul Adha:

1. Dilaksanakan dengan Berjamaah
2. Membaca Niat
Niat sholat Idul Fitri

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.

Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT."

Niat sholat Idul Adha

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati makmuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah ta'ala."


3. Takbir tujuh kali setelah membaca doa iftitah (sebelum membaca surah Al-Fatihah) pada rakaat pertama. Pada rakaat kedua takbir lima kali (sebelum membaca surah Al-Fatihah).


4. Mengangkat tangan pada waktu takbiratul ihram dan 12 takbir tersebut.
5. Membaca tasbih di antara takbir dengan lafal berikut

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Bacaan latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil 'aliyyil 'azhiimi

Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagiNya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung,"

6. Menyaringkan bacaan takbir, surah Al-Fatihah dan surah lainnya


Amalan Sunnah Sebelum Melaksanakan Ibadah Sholat 'Idain

Melansir laman Kemenag, berikut amalan sunnah sebelum pelaksanaan sholat 'Idain adalah:
1. Mengumandangkan takbir
2. Mandi sebelum sholat 'idain
3. Memakai pakaian terbaik dan wewangian
4. Makan sebelum sholat 'idain
5. Melaksanakan sholat 'idain di lapangan
6. Mengajak semua keluarga ke tempat sholat 'Idain
7. Jalan kaki menuju tempat sholat 'Idain

Bagaimana Hukumnya Shalat Idain yang Bertepatan dengan Sholat Jumat?

Dikutip dari buku Fikih Interaktif Seri 1 oleh M. Agus Yusron, MA., Sholat Jumat yang bertepatan dengan sholat 'Idain tidaklah gugur kewajibannya jumatnya bagi mukim masjid. Sedangkan untuk yang sangat jauh tempat tinggalnya dari masjid dan sangat melelahkan untuk hadir kembali ke masjid setelah sholat 'Idain maka ada rukhshah bagi mereka.

Hukum Sholat Jumat saat Idul Adha dan Idul Fitri ini didasarkan pada hadits yang diceritakan Zaid bin Arqam. Berikut hadits yang dimaksud

عَنْ إِيَاسِ بْنِ أَبِي رَمْلَةَ الشَّامِيِّ، قَالَ شَهِدْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ وَهُوَ يَسْأَلُ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ قَالَ أَشَهِدْتَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عِيدَيْنِ اجْتَمَعَا فِي يَوْمٍ قَالَ نَعَمْ ‏.‏ قَالَ فَكَيْفَ صَنَعَ قَالَ صَلَّى الْعِيدَ ثُمَّ رَخَّصَ فِي الْجُمُعَةِ فَقَالَ ‏ "‏ مَنْ شَاءَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُصَلِّ ‏"

Artinya: Ilyas bin Abu Ramlah Ash-Shami mengatakan, saya melihat Mu'awiyah bin Abu Sufyan bertanya pada Zaid bin Arqam: "Apakah kamu bersama Rasulullah SAW melakukan Sholat Jumat dan sholat ied saat keduanya terjadi di hari yang sama?" Dia mengatakan, "Ya," lalu bertanya lagi, "Bagaimana Rasulullah SAW melakukannya?" Dia berkata. "Rasulullah SAW melakukan sholat ied, lalu mengabulkan permintaan mereka yang hendak Sholat Jumat, Rasulullah SAW kemudian mengatakan, 'Jika ada yang ingin melakukan Sholat Jumat maka dia boleh melakukannya." (HR Sunan Abu Dawud).




(lus/lus)

Hide Ads