Muslim Hati-hati! Ini Contoh Dosa Jariyah dan Cara Menghapusnya

Muslim Hati-hati! Ini Contoh Dosa Jariyah dan Cara Menghapusnya

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 01 Des 2024 13:00 WIB
Unrecognizable sad woman and man in silhouette.  Relationship problems concept.
Foto: Getty Images/simarik
Jakarta -

Dalam buku 100 Pertanyaan & Jawaban Seputar Islam, Salamuddin Abubakar Yusuf menjelaskan, dosa jariyah sama halnya dengan pahala jariyah dari sisi sama-sama jariyah. Jariyah artinya mengalir.

Pahala jariyah artinya pahala yang terus mengalir. Demikian juga dosa jariyah, yakni dosa yang terus mengalir.

Dosa jariyah merupakan dosa yang terus mengalir pada diri seseorang sekalipun orang itu telah meninggal dunia. Dosa yang akan tetap ditimpakan kepada orang tersebut, sekalipun ia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seseorang akan mendapat dosa jariyah disebabkan karena menjadi pelopor atau inisiator suatu dosa. Dia adalah orang yang pertama kali berbuat dosa atau memberikan inisiatif pada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan dosa, walaupun dia tidak mengajak orang lain untuk berbuat dosa, akan tetapi apa yang dilakukannya menjadi sebab orang lain melakukan suatu perbuatan dosa.

Tak hanya sebagai pelopor dosa, seseorang juga akan mendapat dosa jariyah apabila mengajak orang lain melakukan dosa yang dilakukannya. Artinya, orang lain melakukan dosa karena ajakan oleh orang yang pertama melakukan dosa.

ADVERTISEMENT

Dalil Dosa Jariyah

Dosa jariyah dijelaskan dalam beberapa dalil, baik melalui firman Allah SWT yang termaktub dalam Al-Quran dan juga dalam hadits Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman dalam surah Yasin ayat 12,

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُُؚ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ ؎َيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُؚِّيْنٍ

Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz)."

Kemudian dalam surat An-Nahl ayat 25, Allah SWT berfirman,

لِيَحْمِلُوٓا۟ أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ ٱلَّذِينَ يُضِلُّونَهُم ؚِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ

Artinya: (ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kemudian dalam hadits senada, Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang mensunnahkan (mempelopori) satu sunnah yang baik, maka ia akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat; dan barang siapa yang mensunnahkan (mempelopori) satu sunnah yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat." (HR Ahmad)

Perbuatan yang Termasuk Dosa Jariyah

Ada beberapa perbuatan yang termasuk dosa jariyah, salah satunya yakni mengajak orang untuk berbuat dosa.

Mengutip buku Jangan Baca Buku Ini Jika Belum Ingin Taubat karya Ustadzah Umi A. Khalil, dijelaskan bahwa seseorang yang melakukan dosa, lalu mengajak orang lain melakukan hal yang sama maka akan mendapat dosa jariyah. Berikut contoh perbuatan dosa jariyah:

1. Menjadi Pelopor Satu Dosa

Salah satu contoh perbuatan dosa jariyah adalah menjadi pelopor dosa. Dalam hal ini, meski ia tidak mengajak orang lain untuk berbuat dosa, apa yang dilakukannya menjadi sebab orang lain melakukan suatu dosa.

2. Mengajak Orang Lain Berbuat Dosa

Kedua, mengajak orang lain berbuat dosa. Artinya, orang tersebut melakukan tindakan maksiat atau suatu dosa karena diajak oleh seseorang. Bisa juga dia pernah diajak sehingga dosa tersebut terus dilakukan oleh yang diajaknya.

3. Menyediakan Sarana bagi Orang Lain Melakukan Dosa

Menyediakan sarana bagi orang lain untuk melakukan dosa termasuk salah satu dosa jariyah. Dalam hal ini, ia melakukan suatu dosa atau membuat kebijakan dengan mengizinkan suatu tempat agar dipergunakan untuk maksiat.

Cara Menghapus Dosa Jariyah

Menukil dari At Taubah Wadziifatul Umur oleh Muhammad bin Ibrahim Al Hamid terjemahan Muhibburrahman, satu-satunya cara menghapus dosa jariyah adalah melakukan tobat nasuha. Artinya, muslim harus memohon ampun dan berjanji tidak mengulanginya lagi.

Tobat nasuha harus dilakukan dengan tulus karena Allah SWT. Terkait tobat disebutkan dalam surah At Tahrim ayat 8,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوُؚْوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوَؚْةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَُؚّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَؚِّيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى َؚيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَؚِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رََؚّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ ؎َيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads