Anggapan bahwa tiap orang selalu didampingi oleh satu setan dapat dibuktikan kebenarannya melalui hadits. Salah satunya dari hadits yang dikisahkan dari Urwah bin Az Zubair RA yang pernah mendapat cerita dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA.
Berdasarkan penuturannya yang diterjemahkan Ibnul Jauzi dalam Kitab Tablis Iblis, saat itu Aisyah RA mengungkapkan kecemburuannya pada Rasulullah SAW. Diketahui, Rasulullah SAW pergi keluar dari rumahnya pada suatu malam.
Sekembalinya di rumah, Rasulullah SAW pun menyadari hal itu dan bertanya, "Apa yang terjadi denganmu hai Aisyah? Apakah engkau cemburu?"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aisyah menjawab, "Bagaimana aku tidak cemburu jika cemburu jika melihat engkau seperti itu."
"Rupanya engkau telah didatangi setan," sabda Rasulullah SAW kemudian.
Mendengar hal itu, Aisyah kembali memastikan pada Rasulullah SAW tentang keberadaan setan di sekitarnya. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah ada setan yang besertaku?"
"Benar," jawab Rasulullah SAW.
Ditanya lagi oleh Aisyah, "Apakah setan juga menyertai setiap orang?" Kemudian, pertanyaan tersebut lagi-lagi dibenarkan oleh Rasulullah SAW.
"Apakah ia besertamu pula?"
"Benar," Lalu, Rasulullah SAW melanjutkan, "Tetapi Rabbku menolongku dalam menghadapinya, sehingga aku bisa selamat," (HR Muslim).
Penggalan terakhir yang disebutkan Rasulullah SAW tersebut, menurut Al Khathabi, ditafsirkan oleh mayoritas rawi seperti fi'il madhi yang bermakna selamat dari kejahatan dan keburukan setan.
Dalam riwayat hadits lain dari Ibnu Mas'ud yang dimarfu'kannya juga pernah menyebutkan hal serupa tentang pendampingan setan pada tiap manusia. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah ada seorang pun di antara kalian melainkan diwakilkan pendampingnya dari jin dan pendampingnya dari malaikat,"
Orang-orang lalu bertanya, "Begitu pula terhadap diri engkau wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Benar. Tetapi Allah menolongku untuk menghadapinya. Jadi dia tidak menyuruhku kecuali kepada kebaikan,"
Berdasarkan keterangan hadits di atas, bukan tanpa alasan lagi bila Allah SWT senantiasa memerintahkan hambaNya untuk memohon perlindungan diri dari setan yang terkutuk. Salah satunya, ketika hendak membaca Al-Qur'an dalam surah An Nahl ayat 98,
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Baca juga: 5 Doa Memohon Perlindungan dari Godaan Setan |
Dalam surah Al Falaq ayat 1-5 pun termaktub anjuran untuk memanjatkan doa melindungi diri dari godaan setan. Allah SWT berfirman,
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Artinya: Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'
Semoga kita semua dapat terhindar dari gangguan, kesesatan, hingga godaan setan yang terkutuk sekalipun bagi setan yang mendampingi kita selalu ya, detikers. Aamiin.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026