Kerajaan Arab Saudi melalui Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) dikabarkan telah merilisi edaran terkait regulasi vaksin meningitis bagi jemaah haji dan umrah. Surat edaran ini diterima oleh AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) per 8 November 2022.
"Alhamdulillah, kabar baik datang dari Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) yang merilis edaran terkait kebijakan Pemerintah Saudi tentang vaksin meningitis," tulis keterangan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) AMPHURI yang diterima detikHikmah, Selasa (8/11/2022).
Berdasarkan surat yang ditandatangani oleh Bagian Konsuler KBSA, pihak kedutaan telah menerima telegram dari otoritas yang berwenang di Kerajaan Arab Saudi. Isinya tertulis bahwa vaksin meningitis hanya diwajibkan bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan visa haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tidak wajib bagi yang datang dengan visa umrah. Pengumuman itu tertanggal 13 Rabiul Akhir 1444 H atau bertepatan dengan 8 November 2022," demikian bunyi keterangan dari AMPHURI.
Merespons kabar ini, Sekretaris Jenderal DPP AMPHURI Farid Aljawi berharap, edaran resmi dari pemerintah Arab Saudi melalui KBSA tersebut dapat mempermudah penyelenggaraan umrah untuk jemaah Indonesia.
Di samping itu, Farid juga berharap, para stakeholder maupun pihak terkait di Indonesia dapat menghormati kebijakan dari pemerintah Arab Saudi berkenaan dengan syarat vaksin meningitis ini.
"Kami berharap para stakeholder maupun pihak terkait dengan penyelenggaraan ibadah umrah di negeri ini bisa menerima dan menghormati kebijakan pemerintah Saudi atas syarat vaksin meningitis yang tidak wajib bagi mereka yang datang ke Saudi dengan visa umrah," tutur Farid.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan masih mengkonfirmasi soal kabar Arab Saudi masih mewajibkan vaksinasi meningitis bagi jemaah Indonesia. Sebab masih ada perbedaan pernyataan dari yang disampaikan pihak Arab Saudi.
"Nggak, itu kita masih mengkonfirmasi. Karena berbeda pernyataan Menteri Haji ketika di sini dan peraturan yang ada di sana. Kita sedang mengkonfirmasi yang mana ini yang benar. Gitu aja," kata Yaqut di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2022).
Untuk sementara ini, kata Yaqut, pemerintah memastikan ketersediaan stok vaksin meningitis di Indonesia sembari menanti kabar dari Saudi.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat