Rahma dan Mardha, kakak-beradik asal Buton, Sulawesi Tenggara, punya kisah tersendiri yang melatarbelakangi mereka memenuhi panggilan Allah SWT di Tanah Suci di usia muda.
Nur Rahmah Musa sebelumnya tak terpikir untuk menunaikan ibadah haji di usia muda. Dia merasa tersentil untuk berhaji usai dinasihati orang tuanya.
"Saya sebenarnya sudah sering dinasehati sama orang tua. Jadi salah satu yang menginspirasi untuk naik haji ya orang tua. Orangtua bilang, kamu ke mana-mana sudah, haji belum," kisah wanita yang akrab disapa Rahmah ini saat berbincang dengan detikHikmah di Makkah, Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita asal Buton, Sulawesi Tenggara ini sudah berpergian ke berbagai negara. Setidaknya 20 negara telah disambanginya, mulai dari negara di benua Afrika, Asia, Australia hingga Eropa. Namun dari banyak negara itu, dia baru mendatangi Tanah Suci pada 2019 untuk umrah.
Rahmah menjalani umrah pertamanya bersama kedua orang tuanya. Umrah pertama yang begitu berkesan, membuat wanita 40 tahun ini ingin kembali ke Tanah Suci.
Nasihat orangtua dan dua adiknya yang sudah mendaftar haji reguler pada 2021, memotivasinya untuk menunaikan ibadah haji. Pada 2022, Rahmah pun menyisihkan penghasilannya untuk mendaftarkan diri menjadi jemaah haji khusus.
Saat itu Rahmah mengajak kedua orang tuanya untuk naik haji bersama. Namun mereka menolak karena sudah pernah menunaikan ibadah haji. Anak sulung ini kemudian membujuk adik bungsungnya untuk ikut daftar haji khusus bersamanya.
"Karena saya bujukin terus, akhirnya dia mau. Jadi waktu itu kita DP bareng-bareng," kata Rahmah yang bersama adiknya Siti Mardhatillah Musa (34 tahun) menjadi jemaah haji khusus Aida Tourindo Wisata.
Kenapa kakak-adik asal Buton ini memilih mendaftarkan diri menjadi jemaah haji khusus? Rahmah mengungkapkan rasa syukurnya karena pada saat itu memiliki rezeki untuk membayar uang muka atau DP menjadi jemaah haji khusus. Dia memilih haji khusus karena merasa menjadi jemaah haji reguler tidaklah mudah.
"Saya tahu haji reguler itu berat. Terutama tidak semua orang bisa menoleransi fasilitas yang serba terbatas. Dan kebetulan rezekinya ada untuk haji khusus. Namanya kita baru pertama haji, bener-bener pengen fokus beribadah, tenang juga ya. Kalau dengan fasilitas yang serba minimalis seperti itu, ya pastinya akan mengganggu. Jadi saya memilih, ya sudah lewat haji khusus. Mungkin akan bayar lebih, tapi semuanya sepadan," tuturnya.
Rahmah dan Mardha, mulai menyisihkan uang untuk membayar uang muka menjadi jemaah haji khusus pada 2022 ke salah satu travel haji dan umrah. Namun pada pertengahan 2024, keduanya memutuskan berpindah travel ke Aida Tourindo Wisata. Alasannya, dengan harga yang jauh lebih murah mereka bisa mendapatkan fasilitas dan kenyamanan yang sama.
Saat mendapat kepastian bisa menunaikan ibadah haji pada 2025, Rahmah dan Mardha mengaku tak melakukan persiapan khusus. Dalam kesehariannya, kakak-beradik ini sudah rutin berolahraga. Meski tinggal berbeda kota, Rahmah bekerja sebagai PNS di Kalimantan, sedangkan adiknya dosen di Tangerang, keduanya saling memotivasi untuk menjalani gaya hidup sehat.
"Saya rutin lari di luar rumah, biasanya lari 30 menit sebelum berangkat kerja. Kalau dia (Mardha) dulu buat menurunkan berat badan," kata Rahmah.
Memiliki kondisi tubuh yang fit, Rahmah dan Mardha pun tak merasakan kesulitan berarti selama menunaikan ibadah haji pada 2025 ini. Seluruh rangkaian ibadah mulai dari umrah wajib di Makkah, wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Mina bisa dilalui kakak-beradik ini dengan lancar.
"Semua rangkaian ibadah haji bisa saya jalani dengan baik, tanpa ngos-ngosan. Saya tidak perlu effort yang luar biasa untuk menjalani semua rangkaian ibadah haji," ucapnya.
Alasan kondisi fisik yang masih baik jugalah yang memotivasi Rahmah dan Mardha untuk menunaikan ibadah haji di usia muda. Menurut Rahmah, jika memang memiliki kemampuan finansial yang cukup, berhajilah di usia muda. Kakak-beradik ini merasakan betul kenikmatan naik haji saat usia mereka masih 30-40 tahun.
"Ibadah haji itu berat karena butuh kesiapan fisik. Di usia tua, fungsi-fungsi tubuh sudah menurun, termasuk tenaga. Jadi selagi kita mampu di usia muda, sebaiknya ibadah haji dilakukan secepatnya," pungkas Rahmah.
(eny/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!