Seluruh jemaah haji akan melempar jumrah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik. Setiap jemaah membutuhkan puluhan kerikil untuk ritual ini. Jika ditotal seluruh jemaah tahun ini, kerikil bisa mencapai ratusan juta butir.
Dijelaskan dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq terjemahan Abdurrahim dan Masrukhin, asal mula disyariatkannya lempar jumrah berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang dihadang iblis saat mendatangi tempat-tempat ibadah haji. Ia lalu melempari iblis itu dengan kerikil.
Keterangan ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Salim bin Abu Ja'd, dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Ibrahim AS mendatangi tempat-tempat ibadah haji, setan menghadangnya di jumrah Aqabah, Ibrahim lantas melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Di jumrah kedua (Wustha), setan menghadang Ibrahim lagi, Ibrahim pun melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Dan di jumrah ketiga (Sugra) setan menghadang Ibrahim lagi, maka Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi." Ibnu Abbas RA berkata, "Kalian melempari setan dan mengikuti jejak bapak kalian (Ibrahim)." (HR Baihaqi dan Al Hakim)
Mundziri mengatakan hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hakim menyatakannya shahih.
Jumlah Kerikil untuk Lempar Jumrah
Jumlah kerikil untuk lempar jumrah tergantung pada pilihan jemaah antara mengambil nafar awal atau nafar tsani. Nafar awal adalah meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah, sedangkan nafar tsani meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah.
Berdasarkan Buku Manasik Haji 2025 terbitan Kementerian Agama, setiap jemaah akan melempar jumrah Aqabah pada 10 Zulhijah, dan melempar jumrah Ula (Sugra), Wustha, dan Aqabah (Kubra) pada hari-hari Tasyrik. Setiap lemparan jumrah butuh 7 butir kerikil.
Jemaah yang mengambil nafar awal membutuhkan 49 butir kerikil dengan rincian 7 butir dilontar pada 10 Zulhijah dan masing-masing 21 butir pada 11 dan 12 Zulhijah.
Sementara itu, jemaah nafar tsani membutuhkan 70 butir kerikil dengan rincian 7 butir dilontar pada 10 Zulhijah, dan masing-masing 21 kerikil pada 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Kerikil untuk Lempar Jumrah Capai 80-100 Juta Butir
Badan Statistik Umum Arab Saudi (GASTAT) mengumumkan total jemaah haji 2025 ada 1.673.230 orang. Jika semuanya melempar jumrah, jumlah kerikil mencapai 80 hingga 100 juta butir.
Berikut rincian hitungannya.
7 + 2 (7 + 7 + 7) = 49 butir kerikil (nafar awal)
7 + 3 (7 + 7 + 7) = 70 butir kerikil (nafar tsani)
Untuk asumsi jemaah haji mengambil nafar awal, berarti ada 49 x 1.673.230 = 81.988.270 butir kerikil
Untuk asumsi jemaah haji mengambil nafar tsani, berarti ada 70 x 1.673.230 = 117.126.100 butir kerikil
Asumsi tersebut tak mempertimbangkan data jemaah wafat, hanya total jemaah yang dilaporkan ikut haji tahun ini.
Ke Mana Hilangnya Kerikil Bekas Lempar Jumrah?
Kerikil yang digunakan untuk lempar jumrah seolah langsung menghilang dari jamarat (tempat melempar jumrah). Kok bisa?
Dilansir Arab News, salah satu staf Kidana Development Company, perusahaan pengembang utama tempat-tempat suci, Ahmed Al Subhi mengungkap kerikil bekas lempar jumrah jatuh ke ruang bawah tanah yang kedalamannya mencapai 15 meter.
Jutaan kerikil akan mengendap di area tersebut lalu dikumpulkan menggunakan sabuk pengangkut. Setelah itu, kerikil akan dibersihkan dan disimpan untuk pelaksanaan haji tahun berikutnya.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak yang Jadi Wakil Menteri Haji dan Umrah