Selly Andriany Gantina selaku anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI, mengatakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proses rekrutmen dan kompetensi petugas haji, khususnya dari kalangan daerah yang tergabung dalam Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD). Ia menyoroti masih banyak petugas yang tidak menjalankan tugas dengan optimal selama penyelenggaraan ibadah haji 2025.
"Saya melihat langsung di lapangan, ada petugas yang tampaknya hanya memanfaatkan kesempatan ini untuk berhaji, bukan menjalankan peran mereka sebagai pelayan jemaah. Padahal, mereka memiliki tanggung jawab besar dalam mendampingi jemaah," ujar Selly saat ditemui di Mina, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025).
Menurut Selly, pelatihan yang diberikan kepada petugas saat ini dinilai masih minim. Umumnya, mereka hanya mengikuti pelatihan singkat selama tiga hingga lima hari, tanpa ada pembekalan lapangan yang memadai. Ia juga mengkritisi keterlambatan sebagian petugas yang tiba di Tanah Suci setelah kedatangan jemaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas menjadi catatan serius. Apalagi untuk tahun 2026 mendatang, pengelolaan haji akan dialihkan ke Badan Penyelenggara Haji (BPH). Maka, harus ada standar pelayanan minimum yang lebih profesional dan terukur," ujar politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
Ia juga menyoroti kurangnya keterampilan dasar yang dimiliki sebagian petugas, seperti kemampuan berbahasa Arab, penguasaan teknis di lapangan, serta disiplin terhadap waktu dan lokasi tugas. Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan, Selly mendorong pemanfaatan teknologi seperti geotagging dan aplikasi pelaporan berkala agar kinerja petugas dapat dipantau secara real-time.
"Klasifikasi petugas sebaiknya berdasarkan pengalaman ibadah. Misalnya pernah melaksanakan haji atau umrah sebelumnya," saran Selly.
Ia menilai bahwa sebagian besar keluhan jemaah justru datang dari pelayanan yang diberikan oleh TPHD yang diangkat oleh pemerintah daerah.
"Banyak dari mereka merasa karena telah membayar penuh, maka berhak lebih fokus pada ibadah pribadi. Padahal sejatinya, mereka adalah petugas yang memiliki tanggung jawab untuk melayani jemaah dari daerah masing-masing," ujarnya.
Menutup keterangannya, Selly mendorong agar ke depan BPH membentuk lembaga pelatihan khusus yang bertugas mencetak petugas haji yang berkompeten dan tersertifikasi. Ia menegaskan bahwa kualitas petugas memiliki dampak langsung terhadap keselamatan dan kenyamanan jemaah.
"Jika tahun ini jumlah jemaah wafat lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, maka hal itu mencerminkan adanya kegagalan dalam manajemen penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama," tandasnya.
(lus/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim