Sekitar dua pekan jelang puncak haji 2024 di Arafah, seratusan lebih jemaah Lansia asal Indonesia yang berada di Sektor 7 Kota Makkah mendapatkan siraman rohani. Program Vitisasi dan edukasi yang dilakukan Tim Layanan Bimbangan Ibadah (Bimbad) di Masjid Wanita Hotel Al Kiswah, Makkah, Senin (3/6/2024).
Kegiatan Vitisasi dan Edukasi ini diisi oleh konsultan ibadah sektor tujuh dan tim Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daker Makkah, seperti Prof Siti Mahmudah, KH Ahmad Shidqi, dan KH Moqsith Ghozali.
Kiai Moqsith menjelaskan, jemaah Lansia yang diberangkatkan tahun ini mencapai 45 ribu. Karena itu, pihaknya memberikan edukasi tentang pelaksanaan ibadah yang ramah Lansia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya kan cukup banyak yang Lansia atau yang Risti (risiko tinggi) kan. Karena itu, konsultan ibadah harus mencarikan aktivitas pelaksanaan ibadah haji yang paling ramah, paling mudah buat mereka," kata Kiai Moqsith.
Menurut dia, jemaah Lansia tidak mungkin untuk disirami dengan penjelasan ibadah-ibadah utama (fadhailul a'mal) yang pada umumnya dilakukan jemaah haji.
"Makanya kita dorong agar mereka melaksanakan yang pokok-pokok saja, terutama untuk wukuf di Arafah," jelas Kiai Moqsith.
Selain itu, dia juga menyarankan kepada jemaah Lansia agar tidak melakukan akvitas lempar jumrah, tapi cukup diwakilkan saja.
Kiai Maqsith juga menyarankan sambil menunggu puncak haji, jemaah lansia untuk melaksanakan ibadah di hotel saja.
"Tidak usah memaksakan diri untuk beribadah di Masjidil Haram. Karena itu pasti membahayakan mereka sendiri. Padahal Allah menegaskan agar umat manusia ini melakukan hifdzun nafs, memelihara jiwa," kata dia.
Sementara itu, salah satu jemaah asal Padang, Syafriah Shaleh Yusuf (70 tahun), mengaku senang dengan kegiatan ini. Ia merasa sebagai jemaah lansia sangat diperhatikan oleh Kemenag,termasuk dalam layanan ibadah.
"Alhamdulillah dapat penyuluhan dari petugas haji, siraman rohani tentang haji. Bagus lah untuk jemaah di sini," ujar Syarfiah saat ditemui usai mendapatkan bimbingan.
Dia pun bersyukur pada tahun ini bisa berangkat haji bersama bibinya, Zumaidar Ibrahim Mirin (86 tahun). Ia pun mengaku sudah siap untuk mengikuti rangkaian Puncak Haji yang akan dimulai 9 Dzulhijjah mendatang.
"Sudah siap. Istirahat dengan baik, banyak-banyak berdoa mudah-mudahan lancar. Ibadahnya di hotel saja, karena sama saja," ucap Syarfiah.
(ern/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI