Yang Bersimpuh di Raudhah Demi Target Produksi Minyak 1 Juta Barrel

Laporan dari Tanah Suci

Yang Bersimpuh di Raudhah Demi Target Produksi Minyak 1 Juta Barrel

Sudrajat - detikHikmah
Sabtu, 01 Jun 2024 13:00 WIB
Irjen (Purn) Eko Indra Heri (kemeja biru) bersama rombongan jemaah Maktour, keluar dari Raudhah.
Irjen (Purn) Eko Indra Heri (kemeja biru) bersama rombongan jemaah Maktour, keluar dari Raudhah. (Foto: Iqbal Arief Ismail/detikcom)
Jakarta -

Setelah memasuki Raudhah pada Kamis (30/5/24) pagi dan sore, rombongan jemaah haji khusus paket Al Fath Maktour kembali bersimpuh dan berdoa di Taman Surga Masjid Nabawi. Bedanya untuk yang kedua ini mereka mengupayakannya secara mandiri melalui aplikasi Nusuk dan Tawakkalna. Hari dan waktu kunjungan disesuaikan menurut keluangan masing-masing jemaah.

Namun rata-rata jemaah memilih jadwal pada akhir Mei dan 1 Juni. Hanya saja waktu kunjungan yang beragam, ada yang siang, tengah malam, atau dini hari menjelang sepertiga malam agar dapat sekalian menunaikan salat malam, Tahajud.

Ternyata tak semua jemaah bisa masuk dan memilih jadwal dengan mudah. Ada yang perlu mencoba berkali-kali, berganti provider dan telepon selular, meminta bantuan ustad dan petugas yang memandu jemaah, hingga mendatangi call center Nusuk di lingkungan Masjid Nabawi. Sementara beberapa jemaah lainnya memutuskan tidak kembali karena sejumlah alasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alizar, misalnya. Lelaki kelahiran Solok - Sumatera Barat, 3 Juli 1971 itu terlihat tenang-tenang saja ketika para jemaah lain terlihat gelisah karena belum dapat 'menembus' Nusuk. Dia mengaku sudah merasa cukup memasuki Raudhah dan bersimpuh di sana saat pertama kali bersama rombongan.

"Masih ribuan orang yang belum punya kesempatan, biarlah mereka menjadi prioritas," ujarnya kalem.

ADVERTISEMENT
Pemburu Raudhah via aplikasi Nusuk dan Tawakalna, Sabtu (1/6/2024) dini hari.Dinar Fiskiawan (putih), Eric Saputra (tengah), Khusnul Mubin, dan Iqbal Ismail (hitam) berbagi pengalaman usai memasuki Raudhah untuk kedua kalinya melalui via aplikasi Nusuk dan Tawakalna, Sabtu (1/6/2024) dini hari. (Foto: Sudrajat/detikcom)

Hal menarik berikutnya terkait kunjungan ke Raudhah adalah doa-doa yang dipanjatkan. Selain meminta keselamatan dunia-akhirat, umumnya juga memanjatkan terkait apa saja yang diinginkan untuk pribadi, keluarga. Ada yang berdoa agar anak-menantu dan cucunya kelak bisa berhaji seperti dirinya, hingga doa kebaikan bagi organisasi tempat bekerja, serta keselamatan bangsa dan negara.

Eko Indra Heri (60 tahun), misalnya. Dia tak cuma memanjatkan doa-doa untuk kepentingan pribadi dan keluarganya tapi juga organisasi tempatnya bekerja, SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas).

Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu sejak 5 Desember 2022 menjadi Deputi Pengawas Internal SKK Migas. "Ikhtiar untuk mencapai target tak cuma dilakukan secara teknis tapi juga nonteknis dengan berdoa kepada Allah SWT," tutur lelaki kelahiran 23 November 1964 itu. Salah satu tempat mustazab untuk berdoa, merujuk keterangan para ulama, imbuh Bapak tiga anak itu, adalah Raudhah atau taman surga di Masjid Nabawi.

Untuk diketahui, manajemen SKK Migas di bawah kendali Dwi Sutjipto menargetkan produksi siap jual atau lifting minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari pada 2030, dan gas 12 miliar kaki kubik gas perhari.

Untuk mencapai target yang tergolong ambisius tersebut, sejumlah rencana jangka panjang disiapkan. Sebab realisasi lifting minyak bumi hingga akhir 2023 baru sebesar 605.500 barel per hari. Angka ini jauh di bawah target APBN 2023 sebesar 660.000 barel per hari dan target berdasarkan rencana kerja dan anggaran 2023 sebesar 621.000 barel per hari.

Realisasi ini membuat target 1 juta barel per hari pada 2030 semakin sulit dikejar. Sejumlah anggota Komisi VII DPR, menyoroti persoalan ini dalam rapat kerja bersama Kepala SKK Migas serta perwakilan 10 besar kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) pada 13 Maret 2024.




(jat/lus)
Keajaiban Para Tamu Allah di Tanah Suci

Keajaiban Para Tamu Allah di Tanah Suci

19 konten
Di balik keberangkatan jemaah haji, ada banyak kisah menarik dan bahkan keajaiban yang akhirnya membawa jemaah haji menjadi tamu Allah SWT.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads