Jemaah Haji Tunanetra Sajeriyah: Tuhan Dengar Doa Saya

Kisah Haji Para Tamu Allah

Jemaah Haji Tunanetra Sajeriyah: Tuhan Dengar Doa Saya

Erna Mardiana - detikHikmah
Rabu, 29 Mei 2024 20:28 WIB
Sajeriyah
Sajeriyah (Foto: Media Center Haji 2024)
Jakarta -

Jika Allah sudah berkehendak, tak ada yang mustahil. Sajeriyah (63), perempuan yang sejak kecil tunanetra ini bisa berhaji setelah 14 tahun menanti. Dia daftar haji pada 2010.

Bukan hanya gerak geriknya yang terbatas, komunikasi Sajariyah pun sama. Ia tidak lancar bicara Bahasa Indonesia ataupun membaca braile. Sajeriyah tidak mengenyam bangku sekolah. Selama ini ia tinggal bersama keluarganya. Ia tidak menikah. Sajeriyah berhaji ditemani keponakannya, Asmiah.

"Haji dibiayai adik dan keluarga. Sampai Makkah rasanya baik-baik, dikasih keselamatan dan sehat. Bisa-bisanya sampai Makkah meski tunanetra, saya bangga bisa ke sini," ujar Sajeriyah menggunakan bahasa Bugis yang diartikan Asmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan asal Pare-pare ini mengatakan selalu berdoa di setiap salat ingin pergi berhaji. "Walau enggak ada uang, Tuhan terima doaku. Kalau Tuhan menghendaki saya pergi meski saya buta, enggak ada apa-apanya. Tuhan menerima doaku dikasih kesempatan sembahyang di Tanah Makkah," tutur Sajeriyah yang pergi dari kloter UPG-3 Embarkasi Makassar.

Asmiah bercerita, awalnya Sajeriyah tidak buta. Namun ketika Sajeriyah berumur 7 tahun, dia terkena cacar yang membuat matanya tidak lagi bisa melihat.

ADVERTISEMENT

"Dia orang baik. Apa yang dikerjakan orang baik-baik, dia mau. Dia bilang katanya saya pergi haji, kalau saya meninggal, meninggal lah, saya tidak ada bawahan, tidak ada cucu, tidak ada anak," ujar Asmiah menirukan perkataan Sajeriyah.

Sajeriyah sangat bahagia bisa ke tanah suci. Saking senangnya, ia mengaku hanya ingin beribadah. "Saya di sini tak mau belanja, hanya ingin ibadah terus," ujar Sajeriyah yang mengenakan kerudung kuning dan gamis hitam ini.

Selama 9 hari di Madinah, Sajeriyah selalu melaksanakan salat di masjid Nabawi. "Beliau ini salat arbainnya bahkan penuh selama di Madinah, semangatnya luar biasa," ujar Hafida Jufri, Petugas Kesehatan yang ikut mendampingi Sajeriyah saat diwawancara dan menerima kunjungan Ketua Daker Makkah Khalilurrahman, Rabu (29/5/2024).

Menurut Hafida, Sajeriyah kondisinya sehat. Sajeriyah tidak memiliki penyakit bawaan. "Saya input di Siskohatkes, dia hanya bawa vitamin C dan minyak kayu putih saja," ujarnya.

Sementara itu Kepala Daker Makkah Khalilurrahman menyarankan Sajeriyah untuk beribadah di hotel saja."Jadi puncak haji memang masih lama. Jadi buat jemaah yang sepuh-sepuh mendapatkan kemuliaan keringanan, rukhsah. Jadi kalau tidak kuat, setelah wukuf bisa langsung ke hotel. Ada namanya safari wukuf," ujar Khalil pada Sajeriyah.

Mendengar itu, Sajeriyah mengamini. Ia tahu betul, Makkah berbeda dengan Madinah yang mana lokasi hotel dan masjid berjauhan. Sehingga tak mungkin ia selalu pergi ke Masjidil Haram dengan kondisinya.

Sebelum berpisah, Sajeriyah menengadahkan tangannya untuk berdoa. "Saya mendoakan semua muslim di Indonesia sehat, semuanya bisa berkunjung ke sini," ujarnya yang langsung diamini semua orang yang berada di kamarnya.




(aeb/lus)
Keajaiban Para Tamu Allah di Tanah Suci

Keajaiban Para Tamu Allah di Tanah Suci

19 konten
Di balik keberangkatan jemaah haji, ada banyak kisah menarik dan bahkan keajaiban yang akhirnya membawa jemaah haji menjadi tamu Allah SWT.

Hide Ads