Sebanyak 441 jemaah haji yang menaiki Pesawat Garuda Indonesia GA 1105 embarkasi Makassar, terpaksa kembali ke bandara setelah sekitar 30 menit mengudara karena salah satu mesinnya terbakar.
Tak terbayang kepanikan yang dirasakan para penumpang di dalamnya, tetapi ternyata di luar dugaan. Para jemaah haji yang berada di dalam pesawat tetap tenang, hanya lantunan zikir dan doa yang terdengar.
Kesaksian itu disampaikan salah satu penumpang Rohani binti Maddo (50). Ia mendengar keterangan dari awak kabin bahwa pesawat terpaksa putar balik karena ada kerusakan pada mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohani mengatakan pesawat berputar-putar hingga tiga kali hingga akhirnya mendarat di bandara Sultan Hasanuddin. "Enggak ada ribut-ribut, hanya lantunan zikir dan doa saja yang terdengar," ujar Rohani kepada tim Media Center Haji 2024 saat tiba di Bandara AMAA Madinah, Kamis pagi waktu setempat (16/5/2024).
Ia mengaku tak memberitahu keluarganya karena takut mereka khawatir. "Keluarga malah tahunya dari media sosial," tutur jemaah asal Malino ini.
Sempat merasa takut tak bisa ke Tanah Suci namun ia tenang karena pihak Garuda memberikan kepastian bahwa mereka akan pergi dengan pesawat baru. "Sekarang saya hanya ingin beribadah," ujarnya.
Sementara itu Ketua Kloter UPG 5 A.M Yusuf Hakim mengatakan, pesawat Garuda Indonesia GA 1105 terbang sesuai jadwal pukul 15.30 WITA membawa 441 jemaah, 5 orang petugas kloter dan 5 orang petugas haji daerah (PHD) dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Namun setelah setengah jam mengudara, ada informasi pesawat mengalami gangguan teknis sehingga harus kembali ke Makassar.
"Karena baru sekali terbang, seatbelt terpasang, kami hanya bisa saling mengingatkan supaya tenang, insyaallah semua bisa terkondisikan dengan baik," ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, para jemaah juga tenang, semua berzikir dan berdoa.
Pesawat kembali mendarat pukul 17.15 WITA. "Pak Kakanwil menyambut di asrama haji, santap malam, salat Magrib, dan Isya. Pihak Garuda menyampaikan memang ada kendala teknis dan disiapkan pesawat pengganti. Kami take off lagi pukul 21.00 WITA," kisah Yusuf lagi.
Dia menambahkan, selama proses itu, pihaknya selalu menenangkan jemaah agar bisa mengambil hikmah dari kejadian itu.
Di kloter UPG 5 ada 118 lansia dan 18 jemaah yang butuh kursi roda sehingga membutuhkan pendampingan khusus.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi