Mengutip laman Kemenag, jemaah yang lupa jalan pulang ke hotel biasanya disebabkan oleh jemaah yang masuk dan keluar melalui gerbang yang berbeda. Untuk mengantisipasi hal itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menempatkan petugas seksus di Masjid Nabawi yang bertugas melakukan pelindungan kepada jemaah.
Kepala Sektor Khusus (Seksus) Nabawi, Surnadi, menjelaskan bahwa sektor khusus ini merupakan gabungan antara pembimbing ibadah, pelindungan jemaah (linjam), dan tenaga pendukung (tepung), serta pelayanan lansia. Anggotanya berasal dari berbagai instansi, termasuk TNI/Polri dan beberapa instansi lainnya.
"Seksus akan melakukan penjagaan di pos-pos yang sudah kami tempatkan di sudut-sudut gerbang masjid. Apabila ada yang tersesat atau kesasar atau terpisah rombongan, akan di antarkan sampai ke hotel," ungkap Surnadi.
"Dalam penugasan Madinah ini, kita selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sektor yang ada, baik sektor 1 sampai dengan sektor 5," lanjutnya.
Sistem penjagaan di Masjid Nabawi menggunakan dua shift. Setiap shift terdiri dari 14 hingga 15 orang dengan jam kerja antara 8 hingga 12 jam.
Salah seorang petugas sektor khusus, Nurhayati, menceritakan bahwa setiap selesai waktu salat, selalu ada jemaah yang terpisah dari rombongan sehingga lupa jalan kembali ke penginapan.
"Tugas kita adalah mengantarkan jemaah ini ke penginapannya. Jika dalam waktu bersamaan ada jemaah lain yang juga tersesat, kita akan koordinasi dengan petugas sektor agar bisa dijemput," jelas Nurhayati.
Beruntung, keberadaan barcode pada kartu jemaah sangat memudahkan dalam mengenali identitas jemaah. Cukup dengan memindai barcode, informasi tanda pengenal jemaah dapat diperoleh.
"Dari hasil scan barcode itu langsung kelihatan jemaah tersebut berasal dari kloter berapa, tinggalnya di hotel apa dan di sektor berapa. Jadi kita bisa mengantar atau menghubungi petugas sektor," papar Nurhayati.
Saat masuk ke pelataran masjid, kadang-kadang jemaah melepas sandal dan meletakkannya di luar. Akibatnya, saat keluar dari masjid, mereka sering lupa di mana menaruh sandalnya.
Tim seksus mengimbau seluruh jemaah untuk tidak menitipkan sandal saat ke masjid. Mereka menyarankan agar jemaah membawa plastik dan membawa sandal ke dalam masjid. Yang terpenting, jemaah diminta untuk tidak lupa membawa kartu identitas.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana