Para calon jemaah haji yang mengikuti Bimbingan Manasik Haji bersama Maktour Tour & Travel ternyata tak cuma berasal dari ibu kota Jakarta. Mereka juga datang dari sejumlah kota besar di Tanah Air seperti Medan, Surabaya, hingga Halmahera Selatan di Provinsi Maluku Utara.
Selama dua hari manasik yang digelar di Wisma Maktour, Jalan Otista Raya No.80, Jakarta Timur itu, mereka terlihat antusias. Beberapa jemaah aktif bertanya kepada para ustaz yang rata-rata telah belasan kali menjadi pembimbing haji dan umrah bersama Maktour. Dalam kesehariannya, di antara para ustaz yang menjadi pembimbing itu adalah pengelola pesantren hingga dosen perguruan tinggi bergelar doktor dan professor.
"Mereka komunikatif sekali bikin kami betah menyimak dan mencatat setiap penjelasan yang disampaikan. Duduk empat jam tadi itu jadi tak terasa membosankan," kata Dewi Tri Aryati yang berasal dari Surabaya, Minggu (28/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang suami, Khusnul Mubin mengamini. Sekalipun demikian, dia berharap pihak Maktour dapat memberikan salinan power point yang disampaikan para ustaz pembimbing agar bisa dibaca-baca lagi di kesempatan lain. "Maklum lah, kami kan usianya rata-rata sudah lebih dari 50-an tahun mudah sekali lupa. Tapi kalau ada power point, begitu kita baca-baca akan mudah teringat kembali apa yang dipaparkan para ustaz tadi," tutur Khusnul Mubin.
M. Ali Akbar, 49 tahun, juga cukup puas dengan paparan dan penjelasan dari para ustaz pembimbing. Mereka dinilai cukup moderat dalam menyikapi perbedaan pandangan terkait hal-hal yang dianggap sunah dan di luar itu. "Mereka tidak kaku kalau saya ikuti selama dua hari manasik ini. Mencerahkan sekali," tutur Ali yang berasal dari Pulau Bacan di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Ia bersama istrinya mengaku telah mengidamkan untuk berhaji dengan Maktour sejak 2012. Sebab Ali mendengar dari kesaksian teman-temannya kualitas pelayanan Maktour sangat baik. "Jadi, saya terpikat karena reputasinya, dan mendaftar Ramadan kemarin," ujarnya.
Bila di hari pertama manasik didahului dengan vaksinasi meningitis dan influenza, di hari kedua manajemen Maktour menghadirkan dr Tronny Astri dari tim kesehatan yang akan mendampingi para jemaah. Dokter lulusan Universitas Hasanudin, Makassar itu secara umum menyarankan para jemaah berlatih menjaga kebugaran tubuh. Sebab cuaca di Arab Saudi selama musim haji kali ini diperkirakan mirip dengan tahun lalu dengan suhu berkisar antara 45-45 derajat Celsius.
Tingginya suhu tersebut biasanya akan memicu sejumlah kendala bagi para jemaah dalam proses ibadah, seperti lemas, mengantuk, pusing, hingga buang air kecil berwarna cokelat. Bahkan yang lebih serius juga bisa membuat jemaah demam dan hilang kesadaran.
(jat/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!