Kemenag Pertimbangkan Hewan Dam Jemaah Haji Dibawa ke Tanah Air

Kemenag Pertimbangkan Hewan Dam Jemaah Haji Dibawa ke Tanah Air

Erna Mardiana - detikHikmah
Senin, 25 Mar 2024 10:18 WIB
Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Arsad Hidayat
Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Arsad Hidayat. Foto: Dokumen Media Center Haji (MCH)
Jakarta -

Kementerian Agama (Kemenag) akan memperbaiki tata kelola mengenai aging hadyuu atau dam jemaah haji Indonesia. Ada opsi, hewan dam dibawa ke tanah air untuk dibagikan pada warga yang tidak mampu.

Menurut Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Arsad Hidayat di Acara Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji, Minggu (24/3/2024).

"Selama ini tata kelola dam beragam. Ada yang bayar ke bank, ini biasanya sudah ditentukan pemerintah Arab Saudi 900 hingga 1.000 riyal," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ada juga yang kolektif lalu membelanjakannya ke pasar hewan Kaqiyah dan langsung dipotong di sana. "Itu ternyata ilegal menurut pemerintah Arab Saudi, mungkin RPH tidak memenuhi syarat," kata dia.

Selain soal RPH ilegal di Kaqiyah, kelemahan lainnya saat beli hewan di Kaqiyah, lanjut Arsad, jemaah haji tidak mengetahui dagingnya diberikan ke siapa. "Setelah dipotong, bisa jadi dagingnya malah masuk ke restoran," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Praktik lainnya, tambah Arsad, jemaah dimintai uang dam yang digabung paket ziarah dengan harga murah.

"Ada jemaah yang dimintai dam 300 riyal, kali saja dengan kurs kita Rp 400 sekian, hanya Rp 1,2 juta. Kambing apa yang harganya segitu," tanyanya.

Dengan banyaknya permasalahan tersebut, kata Arsad, Kemenag tengah memperbaiki tata kelola hewan dam. "Tahun ini kita akan buat pedoman hewan dam. Soal unsur syariah dan juga pemanfaatan hewan dam," ujar Arsad.

Kemenag, kata Arsad, akan berkoordinasi dengan beberapa lembaga di tanah air untuk bekerjasama membawa hewan dam ke tanah air.

"Ini untuk kepentingan sosial. Angka stunting juga bisa kita bantu," katanya.




(rah/rah)

Hide Ads