Kasus Kematian usai Armuzna Tinggi, Jemaah Wajib Perhatikan Ini Agar Bugar

Haji 2024

Kasus Kematian usai Armuzna Tinggi, Jemaah Wajib Perhatikan Ini Agar Bugar

Erna Mardiana - detikHikmah
Minggu, 24 Mar 2024 08:44 WIB
Muslim pilgrims gather on Mount Mercy on the plains of Arafat during the annual haj pilgrimage, outside the holy city of Mecca, Saudi Arabia August 31, 2017.  REUTERS/Suhaib Salem
Jemaah haji wukuf di Arafah. Foto: Reuters
Jakarta -

Puncak ritual ibadah haji di Arafah merupakan kegiatan yang paling melelahkan bagi jemaah haji. Hal itu ditambah dengan suhu panas di Arab Saudi. Agar sehat saat puncak ibadah haji, jemaah haji harus memperhatikan hal berikut ini.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo berpesan sebelum berangkat jemaah haji harus memastikan kondisinya bugar.

"Tradisi walimatu safar di kita, sering kali membuat jemaah kelelahan. Jangan terima tamu seminggu terakhir pas mau berangkat, harus istirahat. Kalau mau walimatu safar sebaiknya jauh-jauh hari," ujarnya di hadapan seribuan lebih calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (23/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata dia, mulai rutin olahraga ringan sekitar 30 menit dan mengonsumsi makanan bergizi juga diperlukan. "Hindari garam dan gula berlebihan," tambahnya.

Beristirahat yang cukup, kata Liliek, wajib dilakukan. "Jangan sampai karena sibuk menerima tamu, packing belum dilakukan seminggu sebelum pergi," imbaunya.

ADVERTISEMENT

Saat sudah sampai di Arab Saudi, Liliek juga meminta pembimbing ibadah haji atau KBIH mengatur ritme kegiatan sebelum Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) agar saat puncak haji jemaah tidak kelelahan.

"Jadi pada saat Arafah, jemaah berada di puncak kebugaran. Jangan sampai di Arafah sudah kelelahan, belum di Mina, mereka di sana kan harus berada di tenda-tenda," katanya.

Liliek juga mengimbau agar jemaah haji menghindari aktivitas di siang hari. "Salat cukup di masjid dekat hotel saja, tidak perlu selalu ke Masjidil Haram. Kan di hotel juga masih di tanah haram, pahalanya sama," katanya.

Kalaupun akan keluar siang hari, lanjutnya, harus mengenakan pelindung seperti topi, payung, kacamata hitam, sunscreen. "Jangan lupa juga mengenakan sandal di Nabawi dan juga Masjidil Haram," tambah Liliek.

Hal penting lainnya, kata Liliek, jemaah mengatur minum. "Jangan lupa minum. Minum sedikit-sedikit agar tidak beser, targetnya 1 jam 200 ml," ujar Liliek.

Ia berharap, hal ini diperhatikan oleh calon jemaah haji 2024, sebab kasus kematian terbanyak saat puncak ibadah haji karena kelelahan usai Armuzna. Tahun 2023, angka kematian mencapai 774 orang.

"Jumlah ini yang meninggal hanya di Arab Saudi saja, belum termasuk yang meninggal di Indonesia," katanya.




(err/kri)

Hide Ads