Soal 20 Ribu Kuota Haji Tambahan dari Saudi, Ini Kata Jokowi

Soal 20 Ribu Kuota Haji Tambahan dari Saudi, Ini Kata Jokowi

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 22 Okt 2023 10:00 WIB
Presiden Joko Widodo usai menjadi pembina apel Hari Santri 2023, Minggu (22/10/2023).
Presiden Joko Widodo usai menjadi pembina apel Hari Santri 2023, Minggu (22/10/2023). Foto: Anisa Rizki Febriani/detikcom
Surabaya - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja pulang dari Arab Saudi. Ia membawa oleh-oleh berupa tambahan kuota haji 2024 sebanyak 20.000 jemaah.

"Tambahan kuota sudah diputuskan oleh Perdana Menteri (Arab Saudi), oleh Pangeran Mohammed bin Salman bahwa Indonesia diberi tambahan 20.000 setelah saya menyampaikan dalam makan siang hari Jumat yang lalu," ujar Jokowi usai menjadi pembina apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023).

"Tinggal ditindaklanjuti dengan suratnya," imbuhnya.

Jokowi juga sempat menyinggung kuota haji tambahan ini saat menjadi pembina apel Hari Santri 2023. Ia menyebut, ini menjadi peluang bagi jemaah yang telah menunggu.

"Itu jumlah yang sangat besar (20.000), sehingga yang nunggu bisa maju," jelasnya.

Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut kabar baik dari Presiden itu. Ia menilai, tambahan kuota akan berdampak pada menurunnya antrean. Dengan begitu, penambahan kuota ini harus disiapkan lebih baik lagi.

"Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241.000 jemaah, kalau ada tambahan 20.000," ujar Yaqut usai menghadiri jalan sehat pada peringatan Hari Santri di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Terlebih, pria yang akrab disapa Gus Men itu mengatakan, Arab Saudi mengubah sejumlah regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dari sebelumnya. Pihaknya telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag untuk menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar dapat didistribusikan secara baik dan adil.

Gus Men mengatakan, jemaah haji lansia tetap menjadi prioritas. Ia menyebut, jumlah jemaah haji lansia mencapai 600.000.

"Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas," katanya.

Kemenag akan membuat skema baru terkait syarat istitha'ah kesehatan. Menag Yaqut telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk merumuskan langkah terbaik demi menjaga kesehatan jemaah haji.

"Kita sepakat istitha'ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan," tegas Menag.




(kri/kri)

Hide Ads