Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sempat menyampaikan wacana larangan haji lebih dari satu kali. Ia menilai, antrean keberangkatan haji Indonesia cukup panjang.
Berkaitan dengan itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas turut memberi tanggapan. Menurutnya, wacana tersebut cukup tepat jika merujuk pada soal antrean dan masa tunggu jemaah haji.
"Iya kan antrean jemaah ini banyak. Mungkin kalau hanya merujuk pada soal antreannya saja kebijakan itu cukup tepat. Tetapi yang ngantri ini kan juga ada yang sudah pernah haji," katanya kepada wartawan selepas acara Jakarta Plurilateral Dialogue (JPD 2023) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Gus Men mengatakan usulan tersebut harus dikaji. Apakah nantinya kebijakan itu sudah tepat atau justru sebaliknya.
Pada kesempatan yang sama, Menag juga menyampaikan terkait persiapan haji tahun depan.
"Kita melaporkan dulu ke DPR hasil pelaksanaan haji tahun ini, baru kita bicara haji berikutnya," ujar Gus Yaqut.
Nantinya, laporan terkait haji 2023 akan diserahkan pada 31 Agustus mendatang. Setelahnya, barulah Kemenag melakukan persiapan untuk haji 2024.
"Lusa kita akan laporkan ke DPR pelaksanaan haji tahun ini, kemudian setelah itu melakukan persiapan untuk haji tahun depan," tandasnya.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi