Satu orang jemaah haji yang hilang belum ditemukan. Ia adalah Idun Rohim Zen (87), jemaah lansia asal Palembang, Sumatera Selatan.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus berupaya mencari keberadaan Idun. Tim Perlindungan Jemaah (Linjam) menyisir setiap sudut kota Makkah-Jeddah.
"PR kita saat ini menemukan jemaah haji atas nama Bapak Idun. Sampai berakhirnya masa operasional haji, kami terus berupaya. Kami berkomunikasi dengan pihak maktab dan kepolisian Makkah untuk update proses yang mereka lakukan," ujar Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid di Jeddah, seperti dikutip dari laman Kemenag, Jumat (21/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencarian akan dilakukan oleh PPIH sampai tanggal 4 Agustus 2023 atau akhir masa operasional haji 2023. Jika tak ada kabar baik, mereka akan menyerahkannya kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi.
"Jika sampai operasional berakhir, Idun belum ditemukan, akan kita serahkan ke perwakilan pemerintah di KJRI Jeddah untuk melanjutkan proses berikutnya," jelas Subhan.
Subhan berharap, Idun bisa segera ditemukan. Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan keluarga Idun Rohim.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelindungan Jemaah Harun Al Rasyid mengatakan bahwa proses pencarian Idun Rohim akan dilakukan hingga ke Jeddah. Ini dilakukan untuk mempercepat proses pencarian.
"Ke depan akan kita laksanakan peninjauan ke RS di Jeddah setelah kemarin tim 2 bergerak ke Jeddah maka Insya Allah tim 2 pun akan bergerak kembali menyisir jemaah yang dirawat di rumah sakit, ICU maupun di ruang jenazah rumah sakit di Jeddah," sebutnya.
Seperti diketahui, Idun dikabarkan hilang saat puncak haji Armina. Ia terpisah dari rombongannya di Arafah pada tanggal 27 Juni 2023/9 Zulhijah 1444 H.
Idun Rohim yang tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20) hingga saat ini belum ditemukan. Sejak itu, proses pencarian dilakukan PPIH hingga sekarang.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump