Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023 terus melakukan pencarian terhadap sejumlah jemaah yang dilaporkan hilang. Hari ini Selasa, 11 Juli 2023 selain ke sejumlah rumah sakit di Makkah, pencarian juga diperluas hingga ke Jeddah.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Haji (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi Kolonel Harun Al Rasyid mengatakan hari ini timnya bergerak ke Jedah dan ke kantor polisi di wilayah Mina.
"Hari ini ke Jeddah dan ke kantor polisi wilayah Mina," kata Harun kepada Tim MCH di Makkah, Selasa 11 Juli 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jeddah tim akan mengecek beberapa rumah sakit baik yang ada dalam lingkungan pemerintah Arab Saudi maupun pihak swasta. Ada juga tim yang bergerak ke Mina. Di Mina salah satunya tim mendatangi kantor polisi yang memang menangani persoalan jemaah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Di kantor polisi tersebut ada data-data lengkap tentang jemaah haji yang meninggal saat prosesi di Mina. Menurut Harun dari data-data tersebut ada yang jemaah haji Indonesia dan sudah terkonfirmasi. Tidak ditemukan nama atau data jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan sampai saat ini.
Tim juga mengecek ke kamar jenazah di Muaysim di Mina. Hari ini bukan pertama kalinya Tim Linjam ke Muaysim. "Kemudian di samping kita melaksanakan pengecekan di kamar jenazah Muaysim, kita juga laksanakan penyisiran di semua rumah sakit yang berada di Makkah. Setelah ini pun kita dengan tim akan menuju ke tempat itu ke rumah sakit itu sekaligus juga kita cek di rumah sakit itu ada kamar kamar jenazah dan kita lakukan proses pencarian juga. Itu yang kita upayakan," kata Harun.
Selain upaya pencarian dengan mendatangi rumah sakit dan kantor polisi, PPIH Arab Saudi juga akan mengirimkan surat kehilangan ke otoritas keamanan Makkah. Saat ini PPIH Arab Saudi sedang menunggu respons dari mereka.
Harun melihat bahwa otoritas keamanan Makkah menerima surat dari PPIH Arab Saudi. "Kita sedang menunggu responsnya dan nampaknya yang bersangkutan juga menerima pengaduan kita dan berupaya untuk sama-sama melaksanakan proses pencarian dan ada beberapa nomor handphone kita yang sudah diminta oleh pihak kepolisian jika nanti ada informasi terbaru akan menghubungi kita," kata dia.
Menurut Harun, dari keterangan kepolisian Makkah bahwa semua jenazah yang belum terkonfirmasi identitasnya tidak akan mudah dimakamkan. Semua jemaah yang meninggal di Makkah akan didata melalui sidik jarinya dan dicari dulu siapa penanggungjawabnya. Setelah diketahui siapa yang bertanggung jawab maka jenazah baru akan dimakamkan.
Sehingga, kata Harun, pihaknya berkhusnudzon bahwa semua jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang akan dapat ditemukan. "Mereka meminta data yang sejelas-jelasnya dan ketika proses pemakaman pun ada sesuatu yang dilakukan termasuk disidik dulu jarinya, sehingga identitas aslinya atau juga riwayat keberadaannya di mana dia tinggal di mana atau juga di mana itu akan ketahuan," kata Harun.
Hingga berita ini diturunkan, tercatat tiga jemaah haji dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Mereka adalah Idun Rohim Zen (87 tahun) jemaah haji dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65), dan Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter 10.
(erd/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis