Ke Madinah Mengejar Arbain di Masjid Nabawi

Kabar Haji dari Saudi

Ke Madinah Mengejar Arbain di Masjid Nabawi

Doni Wahyudi - detikHikmah
Senin, 10 Jul 2023 08:15 WIB
Jemaah haji Maktour melaksanakan salat Arbain di Masjid Nabawi
Masjid Nabawi. Foto: Doni Wahyudi/detikcom
Madinah -

Rangkaian ibadah haji sudah selesai dilakukan jemaah Maktour. Kini kami sudah tiba di Madinah untuk mengejar ibadah salat Arbain. Bismillah.

Sabtu (8/7) menjadi hari terakhir rombongan jemaah haji Maktour berada di Kota Makkah. Kami mengucap selamat tinggal pada Tanah Haram tersebut dengan penuh air mata, dalam proses Tawaf Wada di pagi hari.

Ada haru besar menyelimuti hati karena seluruh rangkaian ibadah haji akhirnya bisa dituntaskan. Namun pada saat bersamaan ada rindu yang sudah menjalar, dengan pertanyaan besar membuncah 'apakah akan bisa kami kembali melihat Makkah dan Ka'bah?'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami meninggalkan Kota Makkah saat matahari menjelang turun. Tak lagi menggunakan bus, alat angkut kami menuju Madinah adalah Haramain. Haramain adalah kereta cepat yang kini jadi banyak pilihan jemaah haji atau umroh yang ingin pulang-pergi Makkah-Jeddah-Madinah.

Dalam 2,5 jam ratusan rombongan haji Maktour 'mendarat' mulus di Madinah. Kami pun langsung menuju Hotel Madinah Hilton.

ADVERTISEMENT

Seperti dua hotel sebelumnya, yang dekat dengan Masjidil Haram, Hotel Madinah Hilton yang kami inapi selama lebih kurang 10 hari ini juga sangat dekat dengan Masjid Nabawi.

Rombongan jemaah haji Maktour yang bertindak ke Madinah ini merupakan peserta paket AnNur Arbain. Sesuai namanya, peserta paket ini melanjutkan ibadah hajinya dengan berniat mengejar salat Arbain.

Salat Arbain adalah salat berjamaah sebanyak 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi Madinah. Dalam periode 40 kali berturut tersebut, makmum tidak boleh tertinggal takbiratul ihram bersama imam sekalipun.

Dikutip dari situs Kemenag, salat Arbain didasarkan pada hadits Nabi SAW dari Anas bin Malik, "Barang siapa salat di masjidku (Nabi Muhammad SAW) 40 shalat tanpa ada yang ketinggalan, maka dia dicatat bebas dari neraka, keselamatan dari siksaan dan bebas dari kemunafikan" (HR Tirmidzi).




(din/kri)

Hide Ads