Rombongan Jemaah Maktour Tuntaskan Lempar Jumrah dan Mabit di Mina

Kabar Haji dari Saudi

Rombongan Jemaah Maktour Tuntaskan Lempar Jumrah dan Mabit di Mina

Doni Wahyudi - detikHikmah
Sabtu, 01 Jul 2023 14:12 WIB
Rombongan Jemaah Maktour Tuntaskan Lempar Jumrah dan Mabit di Mina
Rombongan Jemaah Maktour Tuntaskan Lempar Jumrah dan Mabit di Mina Foto: Doni Wahyudi/detikcom
Jakarta -

Salah satu rukun dan wajib ibadah haji sudah dituntaskan oleh jemaah yang melakukan perjalanan bersama Maktour. Rangkaian tersebut adalah mabit dan melempar jumrah di Mina.

Mabit di Mina dan melempar Jumrah pada 11 sampai 13 Dzulhijah merupakan bagian dari rangkaian wajib haji. Setelah mabit dan melempar jumrah ini, satu kewajiban yang tersisa adalah Thawaf Wada - yang dilakukan saat akan meninggalkan kota Makkah.

Pagi ini, Sabtu (1/7), yang bertepatan dengan 13 Dzulhijah, lebih dari 100 jemaah Maktour melakukan lempar jumrah terakhirnya. Dibanding dua hari sebelumnya, suasana lempar jumrah hari ini jauh lebih sepi. Banyak jemaah haji dari Indonesia dan seluruh dunia sudah bertindak ke Kota Mekah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana sepi terasa saat kami tiba menggunakan enam buah bus malam tadi. Banyak tenda jemaah sudah terlihat kosong, jalanan pun terlihat sangat lengang.

Jika biasanya bus kami hanya bisa sampai luar area Kompleks Jembatan Jumrah, maka kali ini kami bisa diantar sampai depan pintu tenda tempat bermalam.

ADVERTISEMENT

Pada hari terakhir ini, jemaah melakukan lontar jumrah pada tiga pilar. Masing-masing pilar tersebut adalah jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah.

Sejarah melempar jumrah sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Mengutip buku Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur'an oleh Adil Musthafa Abdul Hakim, pelemparan jumrah dilakukan karena iblis berusaha menghalang-halangi Nabi Ibrahim AS ketika melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS.

Sementara kini, melempar jumrah adalah sebuah tindakan filosofis sebagai lambang melontar iblis yang menjadi musuh manusia yang nyata maupun ghaib. Di mana memerangi iblis dan setan bukan karena ingin membunuhnya, melainkan bersuaha agar kita tidak terkena godaan mereka.




(dvs/dvs)

Hide Ads