Haru Bahagia, Jemaah Haji Berkepala Plontos Tuntaskan Rukun Haji

Makkah - Keharuan besar menyelimuti rombongan jemaah haji Maktour usai menuntaskan rukun haji. Apalagi mereka kembali ke hotel dengan kepala licin, setelah dicukur habis.

Setelah pada Selasa (27/6) kemarin hampir seharian melakukan wukuf di Arafah, ratusan jemaah haji yang melakukan perjalanan bersama Maktour kembali ke Kota Makkah. Rombongan jemaah, termasuk detikHikmah, sampai di Masjidil Haram sekitar satu jam setelah azan Subuh berkumandang.

Sebagai bagian dari rukun haji, seluruh jemaah kemudian melakukan tawaf dan sa'i. Tentunya itu dilakukan usai menjalani salat Subuh dan salat Idul Adhadi Masjidil Haram yang dimulai tepat pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Melakukan tawaf dan sa'i di tanggal 10 Zulhijah menghadirkan sensasi yang berbeda dibanding tawaf dan sa'i pada waktu lain. Pada Rabu (28/6), Masjidil Haram benar-benar dipadati oleh jutaan muslim dari seluruh dunia.

Usai melakukan dua rukun tersebut, seluruh jemaah haji rombongan Maktour melakukan tahallul alias memotong rambut. Suasana haru muncul ketika peserta kemudian saling berpelukan dan bersalaman menguncapkan selamat karena seluruh enam rukun haji sudah dituntaskan.

"Alhamdulillah. Seluruh rukun haji telah kita tuntaskan dengan baik. Tawaf dan sa'i kita pun Alhamdullah baru kita tuntaskan dengan lancar. Tanpa ada kendala apapun," ucap Ustaz Muhammad Hafidz sebagai pemimpin rombongan.

Setelah itu, banyak jemaah haji pria yang kemudian menuju pangkas rambut. Oleh Ustaz Hafidz, jemaah disarankan untuk mencukur habis rambutnya setelah enam rukun haji dituntaskan.

"Yang tidak mencukur habis rambutnya, hajinya tetap sah. Namun diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW ketika melakukan haji wada dia mengatakan, 'Semoga Allah merahmati orang-orang yang bercukur'," lanjut Ustaz Hafidz.

Dengan biaya 30 riyal atau sekitar Rp 120.000, banyak jemaah haji pria yang akhirnya memutuskan menggunduli habis kepalanya.

Dengan penampilan anyar dan baru saja menuntaskan rukun haji, wajah semringah terpancar dari jemaah-jemaah tersebut.