Apa Itu Wukuf di Arafah? Rangkaian Ibadah Haji Paling Utama

Apa Itu Wukuf di Arafah? Rangkaian Ibadah Haji Paling Utama

Ni Luh Made Yari Purwani Sasih - detikHikmah
Selasa, 27 Jun 2023 05:17 WIB
Tenda-tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023). (Tim MCH 2023/Wahyu Putro Arinto)
Apa itu wukuf di Arafah? Ini persiapannya. Foto: (Tim MCH 2023/Wahyu Putro Arinto)
Jakarta -

Para ulama sepakat, wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling agung. Hal tersebut berdasarkan hadits yang diceritakan Abdurrahman bin Ya'mur.

الحجُّ عرفةُ , فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ

Artinya: "Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf." (HR Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wukuf di Arafah merupakan rukun haji mutlak, yang menentukan sah tidaknya ibadah haji bagi seseorang. Sehingga, wukuf menjadi rukun yang harus dijalankan bagaimana pun kondisi jamaah haji.

Dilansir dari laman Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Hjji merupakan rukun Islam kelima dan pokok ibadah yang keempat. Haji diperintahkan setelah shalat, puasa Ramadhan, dan menunaikan zakat.

ADVERTISEMENT

Pengertian Wukuf

Kata wukuf berasal dari kata Arab "wuquf" yang berarti berhenti, yakni berhenti dari kegiatan apapun agar bisa melakukan perenungan diri. Sedangkan kata "arafah" berarti naik-mengenali.

Jadi, wukuf di Arafah adalah saat fisik jamaah berhenti di Padang Arafah. Sedangkan jiwa dan spiritual jamaah sedang berjumpa dengan Allah SWT. Wukuf di Arafah biasanya menimbulkan rasa haru, karena teringat dosa serta yaumul mahsyar saat manusia harus bertanggung jawab.

Waktu Wukuf

Wukuf berarti hadir dan berada dimanapun di Arafah meski dalam keadaan tidur, terjaga, di atas kendaraan, duduk, berbaring, suci ataupun tidak. Saat pelaksanaan wukuf, seluruh jemaah akan bermalam di tempat suci dan bersejarah tersebut.

Wukuf dilakukan pada 9 Dzulhijjah, atau sehari sebelum hari raya Idul Adha. Pelaksanaan wukuf adalah sejak gelincir matahari (zuhur) di hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga terbit fajar (subuh) malam Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Jika jamaah haji tidak berada di Arafah pada rentang waktu yang ditentukan, maka dianggap telah luput wukuf dan sekaligus ibadah hajinya. Ibadahnya menjadi tidak sah atau seperti tak pernah menunaikan haji.

Syarat wukuf

Empat syara wukuf adalah berada di Arafah, sudah memasuki waktunya, berakal sehat, dan tidak sakit jiwa Jamaah wajib berada di Arafah dalam kondisi apa pun untuk melaksanakan wukuf.

Jamaah haji yang tertidur atau berada di tempat terbatas saat waktu wukuf datang dan berada di Arafah, tetap dianggap telah melakukan wukuf. Hal serupa diterapkan pada mereka yang melakukan jual-beli, berkendara, sambil tidur, secara sengaja, lalai, bercakap-cakap asal berada di Arafah.

Amalan Pelaksanaan Wukuf

  1. Menuju padang Arafah setelah terbit matahari pada 9 Dzulhijjah, sambil membaca talbiyah, tahlil, dan takbir.
  2. Singgah di Namirah atau sebuah bukit di luar tempat wukuf.
  3. Masuk ke area Padang Arafah setelah tergelincirnya matahari.
  4. Memantapkan hati sebaik mungkin dan membaca talbiyah selama menunggu prosesi wukuf.
  5. Melaksanakan sholat Dzuhur dan sholat Ashar secara jamak taqdim.
  6. Mendengarkan khutbah Arafah.
  7. Berdzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur'an.

Doa Wukuf

Saat wukuf di Arafah, doa yang sebaiknya dibaca adalah.

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ

Arab-Latin: Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a'uzu bika min 'azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a'uzu bika min syarrima taji-u bihir rihu.

Artinya: "Ya Allah, bagi Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu salatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin."

Demikianlah informasi mengenai wukuf di Arafah sebagai puncak ibadah Haji. Semoga bermanfaat!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads