Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca sholawat talbiyah haji saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Jemaah juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tersebut selama rangkaian ibadah berlangsung.
Syaikh Sulaiman Yahya al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq menjelaskan, para ulama sepakat bahwa talbiyah (membaca labbaik Allahumma labbaik) adalah amalan yang disyariatkan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ummu Salamah RA dia berkata,
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai keluarga Muhammad, barang siapa yang melakukan ibadah haji di antara kalian, hendaklah dia bertalbiyah dalam haji-nya.'" (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah haji mulai membaca talbiyah sejak awal ihram sampai saat melempar jumrah Aqabah pada hari Nahar (10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha). Pada lemparan batu pertama lalu mengakhirinya. Rasulullah SAW senantiasa bertalbiyah hingga melakukan jumrah.
Dijelaskan pula bahwa talbiyah lebih baik dilakukan di tempat-tempat yang tinggi dan yang rendah, ketika naik (mendaki) dan ketika turun lembah, atau bertemu tunggangan, setiap selesai salat, dan pada waktu sahur.
Mazhab Syafi'i turut menjelaskan, "Dan kami suka mengucapkan talbiyah pada setiap keadaan."
Dalam membaca talbiyah disunnahkan untuk mengeraskan suara. Hal ini didasarkan pada hadits Zaid bin Khalid RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Jibril telah datang kepadaku, lalu berkata, 'Perintahkanlah kepada sahabat-sahabatmu untuk mengeraskan bacaan talbiyah, sesungguhnya talbiyah adalah syiar haji.'" (HR Ahmad dan lainnya)
Atha juga menjelaskan, "Kaum laki-laki mengeraskan suara talbiyah, sedangkan bagi kaum wanita cukup dapat didengar oleh dirinya sendiri, tanpa mengeraskan suara."
Bacaan Sholawat dan Talbiyah Haji
Imam Malik meriwayatkan dari Nafi' dari Ibnu Umar RA bahwa bacaan talbiyah Rasulullah SAW adalah,
لبيكَ اللهُم لَبّيْكَ لَيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
Arab-latin: Labbaika allahumma labaik. Labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, laa syariikalak
Artinya: "Aku penuhi panggilanmu ya Allah SWT, aku penuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah bagi-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu". (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam buku Saya Bisa Manasik Haji karya A. Latif Usman juga menambahkan bacaan sholawat ketika selesai membaca talbiyah,
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Arab-latin: Allahumma shalli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala ali sayyidina Muhammadin
Artinya: "Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya."
Bacaan Doa setelah Sholawat
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ ، وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. رَبَّنَا اتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .
Arab-latin: Allahumma inna nas'aluka ridhaka wal Jannah, wa na'udzu bika min sakhatika wan nar. Rabbana atina fid duniya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzaban nar.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhoan Mu dan surga, kami berlindung kepada Mu dari kemurkaan Mu dan siksa neraka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka."
Keutamaan Membaca Talbiyah
Dari Sahl bin Sa'd RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُنَتِي إِلَّا أَبَى مَنْ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ مِنْ حَجْرٍ أَوْ شَحْرٍ أَوْ مَدْرٍ حَتَّى تَتَّقَطِعَ الْأَرْضُ مِنْ هَاهُنَا وَهَاهُنَا
Artinya: Tidaklah seorang Muslim bertalbiyah kecuali semua yang ada di kanan dan kirinya, baik bebatuan, pepohonan maupun tanah liat ikut bertalbiyah, bumi pun ikut bergetar di sana-sim" (HR Ibnu Majah Al-Baihaqi, dan lainnya)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI