Besok, Jemaah Haji RI Diimbau Sholat Jumat di Masjid Dekat Hotel

Ketua PPIH Arab Saudi 2023 M Subhan Cholid. Foto: Erwindar/MCH 2023

Makkah -

Jemaah calon haji Indonesia pada Jumat (23/6/2023) besok diimbau agar menunaikan sholat Jumat di penginapan atau masjid di dekat hotel. Jemaah tidak disarankan menjalankan sholat di Masjidil Haram. Ada beberapa penyebabnya.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi M Subhan Cholid mengatakan besok bertepatan dengan 5 Zulhijah adalah hari Jumat terakhir menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. Dipastikan akan sangat banyak jemaah yang ingin pergi sholat Jumat ke Masjidil Haram. Sehingga kondisi di Masjidil Haram akan sangat padat.

Di sisi lain Pemerintah Arab Saudi pada Jumat besok akan menghentikan untuk sementara operasional bus sholawat,--yakni bus yang mengantar pulang-pergi jemaah dari penginapan ke Masjidil Haram--pada jam 09.00 pagi waktu Arab Saudi. Operasional bus sholawat dihentikan pada Jumat pukul 09.00 waktu Arab Saudi karena kondisi Masjidil Haram sangat padat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus sholawat baru akan kembali beroperasi pada Jumat sore hari. Karenanya apabila ada jemaah yang sholat Jumat ke Masjidil Haram maka kembali ke hotel harus naik taksi karena tidak ada layanan bus sholawat. Atau sore hari saat bus sholawat beroperasi kembali.

Sehingga, Subhan mengimbau agar jemaah calon haji Indonesia mengerjakan ibadah sholat Jumat di masjid sekitar hotel atau di hotel yang diadakan sholat Jumat. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan dan kebugaran jemaah jelang pelaksanaan puncak ibadah haji.

"Untuk menjaga stamina jemaah, menjaga keamanan jemaah, menjaga keselamatan jemaah, kami himbau para jemaah sekalian untuk memanfaatkan masjid di sekitar hotel jemaah atau masjid-masjid yang ada di lantai lantai PR dan lain sebagainya dimanfaatkan sebagai tempat sholat Insyaallah seluruh hotel yang kita siapkan itu masih di dalam tanah haram statusnya sama dengan Masjidil Haram," kata Subhan kepada wartawan di Makkah, Kamis, 22 Juni 2023.

Puncak pelaksanaan ibadah haji akan dilaksanakan pada 9 Zulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023. Sebelumnya Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama Arsad Hidayat meminta jemaah untuk tidak terlalu banyak aktivitas fisik yang berat jelang puncak ibadah haji. Hal itu demi menjaga kesehatan agar tidak sakit dan kelelahan.

"Kita sedang gencar sampaikan ke khalayak jamaah untuk tidak lakukan aktivitas berat. Kalau kondisi kesehatan tak memadai, atau kurang fit, jauh lebih bagus aktivitas ibadah di hotel saja atau di masjid yang dekat dengan hotel," kata Arsad.

Jemaah disarankan untuk menyimpan tenaga menghadapi prosesi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina serta melontar jumroh di Jamarat. Proses puncak ibadah haji ini berlangsung dari 9 sampai 13 Zulhijah.

"Kita saving tenaga supaya punya tenaga cukup untuk niat ibadah wukuf Arafah. Jangan sampai pada saat wukuf Arafah kita drop karena salah langkah," kata Arsad.