Lamanya periode haji tak pelak membuat para jemaah akrab dengan urusan mencuci dan menjemur pakaian di penginapan. Eits, tapi perhatikan hal-hal ini ya, jemaah!
detikHikmah dan rombongan Media Center Haji (MCH) berkesempatan untuk mengunjungi salah satu hotel yang dipergunakan oleh jemaah haji Indonesia di sektor 10 Makkah, Rabu (7/6/2023).
Di Hotel Jawharat Albait tersedia 789 kamar yang dapat diisi sampai 2.840 jemaah. Hotel 20 lantai ini menyediakan ruang makan besar, musholla yang luas serta ruang laundry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hotel disediakan musala dan restoran untuk makan. Fasilitas lain kami menyiapkan mesin cuci, tersedia di lantai khusus demikian juga untuk jemur," jelas Kepala Seksi Akomodasi Daker Makkah, Abduh Dhiya'ur Rahman.
"Kesiapan akomodasi kota Makkah sudah siap, ketersediaan air bersih di bak penampungan, kita juga akan sediakan genset yang kita pastikan berfungsi," tambahnya.
Memasuki kamar-kamar jemaah, Abduh menunjukkan keistimewaan beberapa kamar di lantai 20 hotel ini, yaitu pemandangan langsung ke Zamzam Tower di Masjidil Haram.
Bagi jemaah lansia, Abduh juga menjelaskan soal fasilitas di kamar mandi yaitu hand railing. Di lobi juga tersedia banyak kursi roda bagi yang membutuhkan, sedangkan di mushola juga tersedia kursi lipat.
Dalam kesempatan yang sama Abduh menekankan soal aktivitas cuci-jemur yang banyak dilakukan oleh jemaah haji.
"Kalau himbauan untuk jemaah haji, untuk tidak buat jemuran di kamar, apalagi di sprinkle, karena bikin kebocoran. Silakan gunakan ruang jemur yang telah kami sediakan," tukasnya.
Bukan tanpa alasan imbauan dibuat, karena menurut Abduh, kejadian setiap tahun ada saja kamar jemaah yang bocor karena sprinkle yang fungsinya untuk mengeluarkan air buat memadamkan api dibuat cantolan jemuran.
Sebelumnya Kemenag mengeluarkan rilis bagi jemaah haji untuk tidak menerima tamu di kamar hotel dan menyarankan untuk menerima tamu di tempat lain seperti lobi hotel atau musholla.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana