8 Amalan Sunnah Umrah yang Dapat Dikerjakan Jemaah

8 Amalan Sunnah Umrah yang Dapat Dikerjakan Jemaah

Nilam Isneni - detikHikmah
Senin, 05 Jun 2023 08:45 WIB
MECCA, SAUDI ARABIA , OCTOBER 22, 2020 - Pilgrims circle the Kaaba in Masjid al-Haram - umrah Fewer Muslims people Socially Distanced corona virus wearing face mask
Ilustrasi amalan sunnah umrah. Foto: Getty Images/Ayman Zaid
Jakarta -

Para ulama sepakat bahwa umrah merupakan ibadah sunnah yang disyariatkan. Delapan amalan sunnah umrah ini dapat dilakukan para jamaah supaya mendapatkan pahala di Tanah Suci.

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq mengartikan umrah yang diambil dari kata al-I'timar yang berarti ziarah atau berkunjung.

Umrah dapat diartikan berkunjung ke Ka'bah dengan melaksanakan thawaf, sa'i antara Shafa dan Marwah, dan mencukur atau memotong rambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاء إِلَّا الْجَنَّةُ.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dari umrah ke umrah adalah kafarah (penebus dosa) antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR Bukhari dan Muslim)

Dijelaskan pula bahwa boleh bagi seseorang yang hendak melaksanakan umrah sebelum bulan haji, sebelum melaksanakan ibadah haji. Umar bin Khattab RA pernah melaksanakan umrah pada bulan Syawal dan pulang ke Madinah tanpa melaksanakan haji, sebagaimana bolehnya umrah sebelum haji.

Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad SAW selama masa hidupnya telah melaksanakan 4 umrah yaitu umrah Hudaibiyah, umrah Qadha, umrah dari Ji'ranah, dan umrah bersama haji beliau. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dengan sanad para perawinya tsiqat)

8 Sunnah Umrah

Merangkum dari Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3 karya Wahbah az-Zuhaili yang merangkum dari masing-masing mazhab, berikut sunnah umrah yang bisa dilakukan umat Islam:

1. Mandi dan mengoleskan wewangian menjelang ihram, serta melaksanakan salat dua rakaat ihram.

2. Membaca talbiyah sesudah ihram dan sesudah tiap salat.

3. Menurut jumhur ulama disunnahkan untuk melaksanakan thawaf qudum.

4. Melaksanakan salat dua rakaat thawaf hal ini disunnahkan menurut mazhab Syafi'i.

5. Mabit di Mina pada malam hari Arafah serta menunaikan salat lima waktu di Mina pada hari Tarwiyah, hal ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW

6. Mabit di Muzdalifah pada malam hari Kurban dan menunggu di sana sampai suasana terang sekali sebelum matahari terbit. Menurut mazhab Syafi'i untuk sahnya mabit di Muzdalifah cukup dengan sampai di sana selama sesaat setelah lewat tengah malam.

7. Mabit di Mina pada malam-malam Tasyrik, hal ini dicontohkan pula oleh Nabi Muhammad SAW. Mazhab Syafi'i berpendapat bahwa mabit di Mina pada dua malam Tasyrik adalah wajib.

Hal ini dikarenakan sabda dari Nabi Muhammad SAW, "Tirulah manasik kalian dariku."

8. Singgah di Lembah Muhashshab sesudah meninggalkan Mina menuju Makkah. Daerah Muhashshab ini diapit dua gunung melalui jalur area pemakaman al-Hujun. Namun, para jumhur ulama sepakat bahwa ini bukan termasuk manasik yang harus dilakukan.

Dalil atas hukum sunnah tersebut adalah perkataan Usamah bin Zaid dalam haji Nabi Muhammad SAW,

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيْنَ تَنْزِلُ غَدًا؟ قَالَ: هَلْ تَرَكَ لَنَا عَقِيْلٌ مَنْزِلاً؟ ثُمَّ قَالَ: نَحْنُ نَازِلُونَ بِخَيْفِ بَنِي كِنَانَةً حَيْثُ قَاسَمَتْ قُرَيْسٌ عَلَى الْكُفْرِ

Artinya: "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, di mana Anda akan singgah besok?" Beliau balik bertanya, Apakah Aqil meninggalkan (mewariskan) rumah untuk kita?" Selanjutnya beliau bersabda, "Kita akan singgah di Lembah Bani Kinanah, di tempat suku Quraisy bersekongkol" (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)




(kri/kri)

Hide Ads