- Wajib Haji, Sunnah Haji, dan Sunnah-sunnah Saat Berihram Wajib Haji Sunnah Haji 1. Ifrad 2. Membaca Talbiyah 3. Tawaf Qudum 4. Mabit di Muzdalifah 5. Shalat Sunnah Tawaf 6. Mabit di Mina 7. Tawaf Wada' Sunnah-sunnah Saat Berihram 1. Mandi Sebelum Ihram 2. Memakai Wewangian 3. Memotong Kuku dan Merapikan Rambut 4. Ihram dengan Kain Putih 5. Shalat Sunnah Ihram
Saat melaksanakan ibadah haji, ada serangkaian kegiatan yang menjadi rukun haji, baik yang bersifat wajib maupun yang termasuk sunnah haji. Selain itu, ada sejumlah amalan sunnah lainnya yang bisa menambah pahala ketika di Tanah Suci.
Dilansir dari walisongo.ac.id, sunnah haji adalah amalan yang bersifat sunnah untuk menyempurnakan ibadah haji. Sunnah ini juga merupakan perintah Allah tapi tidak bersifat tegas (harus dilakukan). Bagi yang melaksanakan akan mendapat pahala, sedangkan yang meninggalkan tidak mendapatkan hukuman atau denda.
Wajib Haji, Sunnah Haji, dan Sunnah-sunnah Saat Berihram
Yang pertama, kita ulas terlebih dahulu apa saja yang termasuk wajib haji. Selanjutnya akan kita ulas sunnah haji dan amalan sunnah yang dilakukan saat berihram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wajib Haji
Dilansir dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah dari Kementerian Agama, wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji. Jika salah satu amalan itu tidak dikerjakan, maka ibadah haji orang tersebut bisa tetap sah hanya saja harus membayar dam atau denda.
Namun jika calon haji sengaja meninggalkan salah satu rangkaian amalan itu tanpa adanya uzur syar'i, maka ia berdosa. Berikut ini lima wajib haji berdasarkan Kemenag:
1. Ihram, yakni niat berhaji dari miqāt yang telah ditentukan
2. Mabit atau bermalam di Muzdalifah;
3. Mabit atau bermalam di Mina;
4. Melontar jamrah ula, wusta dan aqabah;
5. Tawaf wada' bagi yang akan meninggalkan Makkah.
Sunnah Haji
Dilansir dari nu.or.id, ada perbedaan pendapat mengenai sunnah haji. Syekh Abu Syuja dari mazhab Syafi'i menyebut ada tujuh sunnah, yaitu:
1. Ifrad
Ifrad adalah mendahulukan haji dibandingkan umrah. Artinya, jemaah lebih baik memisahkan antara ibadah haji dan umrah. Setelah semua amalan haji selesai, jemaah lalu bisa melaksanakan umrah.
2. Membaca Talbiyah
Bacaan talbiyah disunnahkan dibaca secara lantang bagi laki-laki dan pelan bagi perempuan. Berikut ini bacaan talbiyah yang bisa diamalkan:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni'mata laka wal-mulk, la syarika lak
Artinya:
Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu).
3. Tawaf Qudum
Berdasarkan buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah karya Ahmad Sarwat, tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan jemaah yang bukan merupakan penduduk Makkah. Tawaf ini sebagai bentuk penghormatan pada Ka'bah. Ibadah inni disunnahkan dilaksanakan terlebih dahulu saat baru tiba di Makkah.
4. Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah berarti bermalam di Muzdalifah yang berada di antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam, jemaah haji berangkat dari Arafah menuju Mina. Di Muzdalifah, jemaah haji berhenti walaupun sebentar.
5. Shalat Sunnah Tawaf
Shalat sunnah tawaf ini dilakukan sebanyak dua rakaat setelah melaksanakan tawaf. Pelaksanaannya dapat di mana saja di tanah haram, tetapi akan lebih baik dilakukan di belakang maqam Ibrahim.
6. Mabit di Mina
Mabit di Mina dilakukan selama hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah). Jemaah boleh meninggalkan Mina lebih awal pada tanggal 12 Zulhijah setelah melempar jumrah. Hal ini disebut dengan nafar awwal. Namun akan lebih sempurna jika jemaah meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah.
7. Tawaf Wada'
Tawaf wada' adalah tawaf perpisahan atau sebagai penutup semua rangkaian ibadah haji.
Namun pendapat Syekh Abu Syuja diatas mendapat catatan dari ulama mazhab Syafi'i setelahnya. KH Afifuddin Muhajir menyampaikan bahwa ulama sesudah Syekh Abu Syuja tidak memasukkan tiga amalan di atas sebagai sunnah, namun masuk sebagai wajib haji.
Sehingga sunnah haji berdasarkan pemaparan KH Afifuddin Muhajir menurut ulama Syafi'iyah setelah Syekh Abu Syuja ada empat, yaitu:
1. Ifrad
2. Talbiyah
3. Tawaf qudum
4. Shalat sunnah tawaf
Sunnah-sunnah Saat Berihram
Selain sunnah haji di atas, ada juga amalan sunnah saat berihram. Berikut ini lima amalan sunnah saat berihram yang dilansir dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah dari Kementerian Agama.
1. Mandi Sebelum Ihram
Sebelum memulai ihram, disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit RA.
أنَّهُ رأى النَّبيَّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ تجرَّدَ لإِهلالِهِ واغتسلَ
Artinya:
"Bahwasanya dia pernah melihat Nabi SAW menanggalkan pakaiannya untuk berihram dan beliau mandi." (HR Tirmidzi)
2. Memakai Wewangian
Sebelum talbiyah ihram, disunnahkan memakai wewangian. Aisyah RA pernah berkata:
كُنْتُ أُطَيِّبُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لِإِحْرَامِهِ حِينَ يُحْرِمُ، ولِحِلِّهِ قَبْلَ أنْ يَطُوفَ بالبَيْتِ
Artinya:
"Aku pernah memakaikan wangi-wangian kepada Rasulullah untuk ihramnya ketika akan memulai ihram, dan setelah bertahallul sebelum beliau thawaf (Ifadhah), di Baitullah." (HR Bukhari & Muslim).
3. Memotong Kuku dan Merapikan Rambut
Disunnahkan untuk memotong kuku dan merapikan rambut, termasuk jenggot, rambut ketiak, dan rambut kemaluan.
4. Ihram dengan Kain Putih
Disunnahkan untuk mengenakan dua lembar kain berwarna putih. Hadits dari diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata:
اِلْبَسُوْا مِنْ ثِيَابِكُمْ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَ كَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَكُمْ
Artinya: "Pakailah pakaianmu yang berwarna putih, karena sesungguhnya itulah sebaik-baik pakaianmu, dan kafanilah padanya mayat-mayat kamu." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, & Ahmad)
5. Shalat Sunnah Ihram
Setelah mandi dan berihram, disunnahkan untuk mengerjakan shalat sunnah ihram sebanyak dua rakaat. Tata caranya seperti salat sunnah biasa, namun dengan niat shalat sunnah ihram.
Demikian tadi sunnah haji yang bisa diamalkan selama di Tanah Suci Makkah. Sunnah haji ini dapat dilakukan untuk menyempurnakan pahala haji.
(bai/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI