Dalam Islam, haji adalah ibadah yang diwajibkan kepada setiap muslim yang memiliki kesanggupan untuk melaksanakannya. Baik dari segi fisik maupun finansial. Menurut jumhur ulama, perintah kewajiban haji bagi Nabi Muhammad dan umatnya diterima pada tahun 6 H atau 628 M.
Pada 10 Hijriah atau 632 M, Rasulullah SAW melaksanakan ibadah haji yang dikenal dengan sebutan haji wada'. Dinamakan demikian karena pelaksanaannya beberapa hari sebelum wafatnya beliau.
Pada pelaksanaan haji ini, Rasulullah SAW telah mengerjakannya dengan manasik atau tata cara pelaksanaan ibadah haji yang ditetapkan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
لتأخذوا عني مناسككم لعلي لا ألقاكم بعد عامي هذا
Artinya: "Pelajarilah dariku tata cara haji kalian, bisa jadi aku tidak berjumpa lagi dengan kalian setelah tahun ini." (HR Bukhari).
Di balik perjalanan Nabi Muhammad dalam menunaikan ibadah haji, terdapat fakta-fakta menarik yang dapat dipelajari. Simak penjelasannya!
Fakta Seputar Perjalanan Haji Nabi Muhammad
1. Nabi Menunggangi Untanya, al-Qashwa
Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap Wajib & Sunnah Haji dan Umrah yang ditulis oleh H. Halik Lubis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW minum susu di atas unta agar dilihat oleh rombongan. Hal itu adalah cara beliau memberi tahu umatnya bahwa beliau tidak berpuasa pada hari Arafah. Namun, membolehkan umat Islam berpuasa sunnah.
2. Diikuti Ribuan Umat Muslim
Dalam perjalanan menuju ke Makkah, tidak sedikit kaum muslim yang bergabung. Total jamaah haji yang mengikuti Haji Wada mencapai 114.000 orang. Disebutkan bahwa sebelum berangkat Rasulullah mempercayakan pemerintahan kota Madinah kepada Abu Dujanah As-Sa'idi. Ada pula yang mengatakan kepada Siba' bin Urfujah Al-Ghifari.
3. Dzy al-Hulaifah, Miqat Penduduk Madinah
Dikutip dari buku Membaca Sirah Nabi Muhammad: Dalam Sorotan Al-Quran dan Hadis-Hadis Shahih yang ditulis oleh M Quraish Shihab, pada saat itu nabi beserta puluhan ribu kaum muslimin berangkat menuju Dzy al-Hulaifah yang merupakan miqat penduduk Madinah. Dzy al-Hulaifah kini lebih populer dengan nama Abyar 'Ali/Bir Ali yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Masjid Nabawi.
4. Berkaitan dengan Perjanjian Hudaibiyah
Pada perjalanan sebelumnya Nabi Muhammad dan umatnya melaksanakan ibadah umrah namun terhenti karena dicegah oleh sebagian penduduk Makkah di Hudaibiyah, 9 mil dari Kota Makkah. Setelah kedua kelompok melakukan perundingan, tercapailah suatu kesepakatan antara kaum muslim Madinah dengan kaum musyrik Makkah.
Perjanjian tersebut kemudian populer dengan sebutan Perjanjian Hudaibiyah. Di antara isi kesepakatan tersebut adalah umat Islam belum diperkenankan memasuki Makkah pada tahun itu. Mereka baru diperbolehkan mengunjungi kota suci itu tahun berikutnya selama tiga hari.
5. Rasulullah Tidak Mencium Langsung Hajar Aswad
Ketika melaksanakan tawaf, Nabi Muhammad dalam posisi mengendarai untanya dan memegang sebuah tongkat. Setiap kali melewati hajar aswad, Nabi Muhammad hanya mengayunkan tongkatnya ke arah batu hitam tersebut sebagai isyarat penghormatan. Beliau tidak turun dari untanya. Rasulullah SAW juga tidak berdesak-desakan dengan jemaah lainnya untuk mencium langsung hajar aswad.
6. Dikenalkannya Pakaian Ihram
Moenawar Khalil, dalam bukunya Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Volume 2 menyebutkan tatkala Rasulullah dan kaum muslimin sampai di suatu tempat yang bernama Dzulhulaifah, kaum muslimin mengganti pakaian mereka dengan pakaian berupa sehelai izar dan sehelai rida. Pakaian yang sangat sederhana ini disamakan potongan beserta coraknya. Inilah yang di kemudian hari dikenal sebagai pakaian ihram.
7. Penyampaian Khutbah di Arafah
Pesan khutbah terakhir Rasulullah SAW diriwayatkan Jarir RA:
"Sungguh Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda padanya, pada Haji Wada' (Haji perpisahan/haji Nabi SAW yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: "Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain," (Shahih Bukhari).
8. Rasulullah Menyembelih Hadyu
Drs. H. Abbas Jumadi menuliskan dalam bukunya yang berjudul Ibadah Haji: Proses Perjalanan, Pelaksanaan dan Keutamaan Tempat & Ritual bahwa ketika melaksanakan ibadah haji Rasulullah menyembelih hadyu sejumlah 63 ekor unta yang melambangkan usianya pada saat itu (satu ekor untuk satu tahun usia beliau).
Hadyu adalah binatang ternak yang disembelih sebagai pengganti denda atau dam. Ketika Rasulullah sampai di Mina dan melontarkan jumrah Aqabah, beliau melanjutkannya dengan menyembelih binatang hadyu dengan tangan beliau sendiri. Selepas itu beliau mencukur rambutnya, dimulai dari sebelah kanan lalu sebelah kiri, kemudian di atas kepalanya.
9. Diturunkannya Surat Al Maidah ayat 3
Dalam surat Al Maidah ayat 3 berbunyi: 'Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agama kamu, yakni tekah Ku-turunkan semua yang kamu butuhkan dari prinsip-prinsip petunjuk agama yang berkaitan dengan halal dan haram, dan telah Ku-cukupkan kepada kamu nikmat-Ku, sehingga kamu tidak butuh lagi kepada petunjuk agama selainnya, dan telah Ku-ridhai Islam itu, yakni penyerahan diri sepenuhnya kepada-Ku menjadi agama bagi kamu).
10. Merupakan Haji Pertama dan Terakhir
Rasulullah SAW pun wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 11 Hijriyah, di usia beliau yang ke-63 tahun lebih empat hari. Tepatnya 3 bulan setelah melaksanakan ibadah haji pertama dan terakhirnya, Haji Wada. Abu Bakar ash-Shiddiq kemudian berpidato kepada kaum muslimin dan memperingatkan mereka untuk tetap teguh pada keyakinan mereka yakni menyembah Allah SWT.
Itulah 10 fakta menarik seputar perjalanan haji Nabi Muhammad. Semoga bermanfaat.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat