Gaza - 142 negara PBB setuju Palestina Merdeka, namun Gaza tetap digempur Israel. Per September yang tersisa hanyalah mati kelaparan dan juga puing-puing berserakan.
Galeri detikHikmah
10 Foto Satelit Ini Bukti Kehancuran Kota Gaza Akibat Bombardir Israel

Ini adalah peta permukiman di Kota Gaza. Hingga kini Israel terus meratakan seluruh permukiman di Gaza yang dihuni 2,3 juta penduduk sebelum perang. Citra satelit dari bulan September menunjukkan seluruh permukiman telah rata dengan tanah dan banyak rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan rumah hancur akibat serangan Israel. (Foto: ALabs)
Selama beberapa minggu terakhir, operasi militer Israel yang intensif telah menyerang permukiman Sheikh Radwan di Kota Gaza, sebuah wilayah padat penduduk yang terkenal dengan pasar-pasarnya yang ramai dan jalan-jalannya yang sempit. Ini adalah foto sebelum diserang Israel pada 18 Maret 2025 dan setelah diserang pada 5 September 2025. Foto: Planet Labs PBC
Ini adalah potret foto satelit pada 15 Maret 2025 (kiri) dan 4 September 2025 (kanan). Permukiman Remal Utara dan Selatan Kota Gaza adalah lokasi landmark penting, termasuk di dalamnya ada RS al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Gaza dan pelabuhan laut utama kota tersebut. Di sekitar rumah sakit juga terdapat kantor UNRWA, UNESCO dan UNDP. Foto: Planet Labs PBC
Gambaran satelit daerah Tuffah pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 1 September 2025 (kanan). Pasukan Israel telah melancarkan sejumlah serangan udara dan operasi darat di Tuffah yang menargetkan kawasan permukiman dan infrastruktur. Citra satelit menunjukkan bagaimana seluruh bagian dari lingkungan yang dulu ramai kini telah hancur, tinggal puing-puing. Foto: Planet Labs PBC
Potret dari satelit pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 5 September 2025 (kanan). Israel telah menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan di lingkungan Zeitoun dan Sabra yang berdekatan dengan Kota Gaza sejak memulai serangan berkelanjutan terhadap kota tersebut pada 6 Agustus. Foto: Planet Labs PBC
Foto pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 1 September 2025 (kanan). Zeitoun dulunya adalah lingkungan yang ramai di Kota Gaza dan terkenal dengan kebun zaitunnya. Sekarang, Zeitoun tak lagi dikenali hanya tersisa puing-puing yang rata. Foto: Planet Labs PBC
Foto pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 1 September 2025 (kanan). Shujayea yang dalam bahasa Arab artinya "keberanian" adalah sebuah permukiman di timur Kota Gaza, dekat perbatasan dengan Israel. Area ini terlalu dekat dengan area pemboman dan serangan darat Israel yang intens. Foto: Planet Labs PBC
Kota Beit Lahiya di Utara Kota Gaza pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 1 September 2025 (kanan). Beith Lahiya dulunya dikenal dengan ladang stroberinya yang subur dan sering disebut sebagai "emas merah". Dan pada bulan Agustus Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menyatakan bencana kelaparan di Gaza. Foto: Planet Labs PBC
Foto pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 1 September 2025 (kanan). Hingga September, Beit Hanoun menjadi wilayah yang paling hancur akibat perang Israel yang berlangsung di Gaza. Foto: Planet Labs PBC
Jabalia pada 18 Maret 2025 (kiri) dan 1 September 2025 (kanan). Militer Israel telah berulang kali menyerang wilayah Jabalia, termasuk kamp pengungsi Jabalia. Ini adalah kamp pengungsi terbesar di Gaza. Kamp ini sudah didirikan pada tahun 1948 untuk wilayah Palestina selama "Nakba".Β Foto: Planet Labs PBC
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya