Setiap orang pasti pernah menghadapi masa sulit dalam hidup, mulai dari tekanan batin, masalah keluarga, hingga beban finansial seperti utang yang menumpuk. Dalam keadaan seperti itu, doa menjadi jalan utama untuk memohon pertolongan dan ketenangan dari Allah SWT. Allah sendiri memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, sebagaimana firman-Nya dalam surah Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Arab latin: Wa qāla rabbukumud'ūnī astajib lakum, innal-lażīna yastakbirūna 'an 'ibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīn(a).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."
Salah satu doa yang banyak diamalkan oleh umat Islam hingga kini adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS. Kisah dan doanya diabadikan dalam surah Al-Anbiya ayat 87, yang berbunyi:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Arab latin: Wa żan-nūni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna allan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti allā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Berdasarkan ayat tersebut, menurut Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, Nabi Yunus berada dalam kegelapan yang berlapis saat ditelan ikan. Cahaya tidak dapat menembus perut ikan, laut yang dalam pun gelap gulita, ditambah lagi malam yang gelap. Semua itu menciptakan suasana yang sangat kelam, di mana cahaya tidak mungkin masuk sama sekali.
Meski berada dalam kondisi seperti itu selama tiga hari, Nabi Yunus tetap sadar dan tidak kehilangan akal. Jiwanya tetap terang karena penuh dengan iman. Dalam kesunyian dan kegelapan itulah, ia terus mengingat Allah, lalu menyadari diri dan keteledorannya.
Bacaan Doa Nabi Yunus AS untuk Memohon Pertolongan
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: "Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.
Cara Mengamalkan Doa Nabi Yunus
Doa Nabi Yunus tidak hanya dibaca ketika menghadapi kesulitan, tetapi juga dianjurkan dalam kondisi sakit atau saat menginginkan kemudahan dalam berbagai urusan. Dalam Fathul Mu'in karya Al-Imam Zainuddin bin Abdul 'Aziz Al-Malibari, sebagaimana dikutip dalam Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, disebutkan:
"Barang siapa membaca doa 'Laa ilaaha illaa anta...' sebanyak 40 kali ketika sakit, jika ia wafat karena sakit tersebut, maka ia akan mendapatkan pahala seperti para syuhada. Dan jika sembuh, ia akan memperoleh ampunan dari Allah SWT. Semoga Allah mengampuni dan menyelamatkan kita dari siksa neraka."
Beberapa ulama menganjurkan untuk membaca doa ini 40 kali setelah shalat Subuh. Ada juga yang mengamalkannya hingga 1.000 kali dalam sehari untuk memohon ampunan dan pertolongan dari Allah SWT.
Keutamaan dan Janji Allah Melalui Doa Nabi Yunus
Dalam buku Aku Tak Pantas Masuk Surga Namun Aku Tak Sanggup Masuk Neraka karya Dr. Zaki bin Muhammad Abu Sari', disebutkan bahwa Ibnu Jarir meriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Asma Allah yang jika kita berdoa dengannya, pasti terkabul, dan jika kita memohon dengannya, pasti diberi, adalah (Asma Allah pada) doa Nabi Yunus bin Matta."
Sa'ad kemudian bertanya apakah doa itu hanya untuk Nabi Yunus atau juga berlaku bagi seluruh umat Islam. Rasulullah SAW menjawab:
"Tidakkah engkau mendengar firman Allah: 'Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.' Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya: 87-88)
Dengan jelas Rasulullah SAW menegaskan bahwa doa ini juga berlaku bagi orang-orang beriman yang memanjatkannya dengan penuh keyakinan.
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang berdoa dengan doanya Nabi Yunus, pasti dikabulkan baginya."
Abu
Sa'id Al-Asyaj menambahkan bahwa yang dimaksud adalah ayat:
"Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya: 88)
(inf/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana