Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya: Waktu, Bacaan-Manfaat Besar di Hari Istimewa

Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya: Waktu, Bacaan-Manfaat Besar di Hari Istimewa

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 03 Jun 2025 05:00 WIB
Ramadan Kareem photography, Lantern with crescent moon shape on the beach with sunset sky, 2024 Eid Mubarak  greeting background
ilustrasi hari Arafah Foto: Getty Images/sarath maroli
Jakarta -

Menjelang Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak amal salih. Salah satu amalan paling utama adalah puasa Arafah. Kapan waktunya, bagaimana bacaan niatnya dalam bahasa Arab, dan apa saja keutamaannya?

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha. Hari ini bertepatan dengan puncak ibadah haji, ketika para jamaah melakukan wukuf di Arafah.

Bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan haji, puasa Arafah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah). Hal ini karena puasa di hari tersebut memiliki keutamaan luar biasa, bahkan disebut sebagai puasa penghapus dosa dua tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah

Puasa Arafah hanya dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Di tahun 2025, berdasarkan kalender Hijriah:

Puasa Arafah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025

ADVERTISEMENT

Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025

Niat Puasa Arafah

Dikutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, berikut bacaan niat puasa Arafah dalam tulisan Arab, latin dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa 'Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Arafah

Mengutip buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukrom Maksum, puasa Arafah memiliki keutamaan sangat besar, yang tidak dimiliki oleh puasa-puasa sunnah lainnya. Berikut beberapa keutamaan puasa Arafah sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW:

1. Menghapus Dosa Selama Dua Tahun

Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Artinya: "Puasa pada hari Arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR. Muslim,)

2. Hari Makan dan Minum

Dari 'Uqabah bin Amir bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum." (Diriwayatkan oleh yang berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sahih oleh Tirmidzi).

3. Hari Terbaik

Hari Arafah termasuk dalam sepuluh hari pertama Dzulhijjah, yang merupakan hari-hari terbaik dalam Islam.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِندَ اللَّهِ وَلَا أَحَبَّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal salih yang lebih dicintai oleh-Nya melebihi hari-hari ini (10 hari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad)

4. Hari Doa Mustajab dan Bebas dari Neraka

Hari Arafah juga disebut sebagai hari pengampunan, rahmat, dan pembebasan dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah paling banyak membebaskan seseorang dari neraka selain pada hari Arafah." (HR. Muslim)

Puasa Arafah bukan sekadar ibadah sunnah biasa, melainkan waktu istimewa bagi umat Islam. Puasa ini dikerjakan hanya satu hari dalam setahun, tepatnya pada 9 Dzulhijjah, puasa ini mengandung keutamaan yang tidak ditemukan pada puasa-puasa sunnah lainnya.




(dvs/erd)

Hide Ads